Penyebab HMI dan Mahasiswa UIN Walisongo Nyaris Bentrok

Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) nyaris bentrok dengan sekelompok mahasiswa di UIN Walisongo.
Sejumlah mahasiswa dari HMI terlibat ada mulut dengan kelompok mahasiswa UIN Walisongo yang hendak membubarkan pengajian HMI Korkom UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu malam 4 September 2019. (Foto : Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) nyaris bentrok dengan sekelompok mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, gara-gara acara pengajian di Masjid Walisongo Kampus 3 UIN Walisongo, pada Rabu malam, 4 September 2019.

Pengajian tersebut digelar oleh mahasiswa HMI Koordinator Komisariat (Korkom) UIN Walisongo. Mengambil tema Baper (Barisan Pecinta Rosul) Bersalawat pengajian turut mengundang Ustad Gus Su'ud Tasdiq sebagai narasumber atau penceramah.

"Ada sekitar 50 mahasiswa yang ikut pengajian ini. Mayoritas mahasiswi dari adik-adik kelas, semester awal," tutur Mila Azka, mahasiswi UIN Walisongo kepada Tagar, Kamis, 5 September 2019.

Mahasiswi semester akhir Fakultas Dakwah, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPK) ini menceritakan awalnya pengajian berjalan aman dan lancar.

Baca juga: Bentrokan Universitas Riau, Enam Mahasiswa Terluka

Gejala ricuh muncul setelah datang sekelompok mahasiswa yang diduga dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Studi Mahasiswa UIN Walisongo (KSMW).

"Pengajian mulai abis Isya, sekitar pukul 19.30 WIB. Sekitar pukul 21.00 WIB datang sekitar 20 orang yang mengaku dari UKM KSMW," kata dia.

Kelompok tersebut awalnya meminta kain MMT yang dijadikan backdrop acara dilepas. Alasannya di lembaran MMT ada logo Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Logo disoal lantaran HMI bukan organisasi internal kampus yang bisa menggelar kegiatan di area UIN Walisongo.

Tapi adu mulut masih terjadi sampai malam.

Dasar penolakan pengajian HMI adalah Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No 26/DIKTI/KEP/2002 tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik Dalam Kehidupan Kampus.

Bahwa keputusan itu melarang segala bentuk organisasi ekstra kampus dan partai politik membuka sekretariat (perwakilan) dan atau melakukan aktivitas politik praktis di kampus.

Baca juga: PB HMI Angkat Bicara Soal Unjuk Rasa Rusuh di Cianjur

Permintaan untuk melepas backdrop akhirnya dituruti penyelenggara dan acara Baper Bersalawat berlanjut kembali.

"Acara berlanjut lagi, justru kami makin bersemangat untuk salawatan," kata mahasiswi yang juga aktivis HMI Korkom UIN Walisongo tersebut.

Namun di penghujung acara, sekitar pukul 21.40, mahasiswa KSMW kembali menggeruduk lokasi pengajian. Kali ini mereka minta acara dibubarkan.

Kericuhan antara dua pihak tak terelakkan. HMI merasa kelompok tersebut tidak sepatutnya bertindak arogan. Sejumlah mahasiswa HMI pun berupaya menghadang kelompok pendatang di pintu masjid.

Aksi saling dorong sembari mempertahankan argumen masing-masing terjadi. Namun tidak sampai pada pemukulan atau penganiayaan.

"Akhirnya acara selesai, karena memang kebetulan sudah hampir rampung. Tapi adu mulut masih terjadi sampai malam, saya pulang duluan," ujar dia.

Milla menyayangkan aksi dari kelompok pendatang tersebut. Aksi tersebut telah membuat peserta pengajian jadi ketakutan. Ia menduga ada motif lain yang mendasari keinginan membubarkan pengajian HMI.

"Mereka mengatasnamakan aliansi mahasiswa kampus, tapi mereka adalah kader-kader PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)," tuturnya.

Selama ini PMII juga kerap menggelar kegiatan serupa di tempat yang sama. Namun tidak pernah dimasalahkan HMI. "Kami sudah izin ke takmir masjid dan dibolehkan. Saya kira siapapun boleh berkegiatan di masjid selama itu positif, apalagi ini kegiatan pengajian dan salawatan," ujar dia.

Ketua HMI Korkom UIN Walisongo Muhammad Ismail Luthfi mengatakan, semestinya tidak perlu terjadi keributan di masjid jika ada komunikasi yang baik. Apalagi acara yang digelar HMI merupakan kegiatan dakwah dan syiar Islam.

"Sejatinya substansi acara kan bagus dan perlu dilakukan dengan rutin agar masjid-masjid di kampus tidak sepi," kata dia.

"Jika memang menurut beberapa organisasi ada yang menyalahi aturan seharusnya dikomunikasikan dengan baik," ujar dia.

Baca juga: KSMW UIN Walisongo Bantah Bubarkan Pengajian HMI

Ismail meminta aturan mengenai organisasi intra dan ekstra kampus perlu diperjelas dengan musyarawah yang melibatkan elemen organisasi ekstra kampus.

"Agar peraturan tersebut bisa dipukul rata oleh seluruh elemen organisasi ekstra sehingga tidak ada yang merasa dirugikan," kata dia. [] 

Berita terkait
HMI Jeneponto Desak Dinsos Ganti Pendamping BPNT
HMI Jeneponto mendesak Dinas Sosial mengganti penanggung jawab atau pendamping yang menangani Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Mahasiswa Asing Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia
Lima mahasiswa asing asal Madagaskar, Jepang, Polandia, dan Sudan mendapat program beasiswa dari Universitas Muhammadiyah Makassar.
Mahasiswa Makassar Doa Bersama untuk Papua
Ratusan mahasiswa baru Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menggelar doa bersama untuk Papua.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.