Penyebab Cacing Keluar dari Tanah di Solo dan Klaten

Geolog Undip Semarang menyatakan fenomena cacing di Solo dan Klaten karena faktor perubahan lingkungan.
Fenomena keluarnya cacing dari tanah di Solo dan Klaten tidak terkait dengan aktivitas kegempaan. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Geolog dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Thomas Triadi Putranto memastikan fenomena kemunculan cacing dalam jumlah banyak di Solo dan Klaten, Jawa Tengah, tidak terkait dengan aktivitas kegempaan. Thomas menyatakan keluarnya cacing dari dalam tanah karena faktor perubahan lingkungan.

"Kalau dari kegempaan tidak. Karena itu (keluarnya cacing) perubahan kondisi tanah," tutur Thomas saat dihubungi Tagar, Senin, 20 April 2020.

Tanah kehilangan air, tanah atau lempung jadi retak-retak dan menyebabkan cacing keluar dari tanah.

Dosen Teknik Geologi, Fakultas Teknik Undip ini menuturkan aktivitas kegempaan terjadi di lapisan tanah dalam. Sementara cacing berada di lapisan permukaan tanah. Sehingga bisa dipastikan dua hal tersebut tidak bisa dikaitkan satu sama lain. Artinya, kemunculan cacing tidak bisa dijadikan pertanda adanya aktivitas kegempaan yang berada di kedalaman tanah.

"Kalau cacing ini kan dangkal sekali posisi tanahnya. Kalau saya melihat dari kondisi curah hujan yang keluar. Sekarang sudah berkurang curah hujannya. Panas yang menyengat sehingga terjadi perubahan kondisi tanah. Tanah kehilangan air, tanah atau lempung jadi retak-retak dan menyebabkan cacing keluar dari tanah," kata dia.

Thomas menambahkan hingga saat ini belum ditemukan formulasi alam yang bisa mengungkap tanda-tanda akan terjadinya gempa. "Susah menjawab fenomena gempa diawali oleh apa," ujar dia. 

Beda dengan aktivitas vulkanologi, seperti erupsi gunung berapi yang diawali dengan perubahan panas di kawasan puncak. "Sehingga hewan-hewan di puncak gunung turun ke permukiman. Juga ditandai dengan gempa-gempa tremor yang terjadi," ucap dia.

Lantas, apakah ada kaitan fenomena kemunculan cacing tersebut dengan aktivitas vulkanologi, mengingat Solo dan Klaten berada di kisaran Gunung Merapi? "Bisa jadi, peningkatan kondisi panas di dalam tanah," kata Thomas.

Diketahui, pada Sabtu, 18 April 2020, warga Solo dan Klaten dikejutkan dengan keluarnya ribuan cacing dari dalam tanah secara tiba-tiba. Meski sudah disapu namun cacing itu keluar terus-menerus. 

Di Solo, cacing keluar dari tanah terjadi di kawasan Pasar Gede, sedangkan di Klaten terjadi di sejumlah wilayah desa di Kecamatan Jatinom dan Kecamatan Ngawen. Warga merekam fenomena tersebut dan mengunggah di media sosial sehingga jadi viral. []

Baca juga: 

Berita terkait
Ada Fosil Cacing Purba, Akademisi Gemar ke Gunungkidul
Formasi Sambipitu yang terletak di Kali Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul menjadi tempat favorit.
Tanah Retak di Magelang Bikin 61 Keluarga Was-was
61 keluarga di Dusun Kranjang Lor, Desa Sidosari, Salaman, Kabupaten Magelang selalu mengungsi jika hujan turun. Retakan tanah mengancam.
Lima Rekomendasi Usai Gunung Merapi Erupsi
BPPTKG Yogyakarta mengeluarkan lima rekomendasi usai Gunung Merapi erupsi pada Jumat, 27 Maret 2020 pukul 10.56 WIB.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.