Penyebab Beda Data C-19 Pusat dan Kota Semarang

Terjawab sudah penyebab perbedaan data Covid-19 antara pusat dengan Kota Semarang. Pusat diminta melakukan pendataan secara terstruktur.
Ilustrasi Covid-19. Data covid Kota Semarang beda dengan data pusat. Dinas Kesehatan Kota Semarang minta pusat melakukan pendataan secara terstruktur. (Foto: Istimewa)

Semarang - Ada perbedaan data kasus positif Covid-19 antara Satgas Penanganan Covid-19 dengan Pemerintah Kota Semarang. Dinas Kesehatan Kota Semarang akhirnya buka suara penyebab perbedaan tersebut. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Abdul Hakam mengungkapkan dari hasil penelusuran dan verifikasi pihaknya, salah satu penyebab perbedaan karena masih ada data pasien yang sudah nonaktif di Semarang tapi masih terkonfirmasi aktif di pusat. 

Kami berharap pendataan Covid-19 dilakukan secara terstruktur.

Penyebab lain adalah tercatatnya data ganda pasien di pusat. Juga hasil laboratorium yang belum diketahui negatif atau positif namun tercatat di pusat sebagai positif.  

"Ada hasil laboratorium yang masih kosong tapi disampaikan terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian, ada dobel terkait dengan data pasien," kata Hakam, di Semarang, Kamis, 10 September 2020.

Tak hanya itu, Dinas Kesehatan juga menemukan data pasien yang tak ada alamatnya maupun yang tidak ditemukan di data covid Semarang dan Jateng. Pendataan itu dimungkinkan hasil pendataan cut off   

"Ada juga data discarded. Artinya kasus suspek hasil swab-nya negatif di Semarang, tapi di pusat dikonfirmasi positif," ucap dia.

Sampai hari Kamis ini, pukul 17.00 WIB, data kasus Covid-19 aktif Kota Semarang sejumlah 552. Rincinya, 384 berasal dari Kota Semarang dan 168 dari luar Semarang. 

"Update kasus Covid-19 di Kota Semarang secara real time dapat dipantau di siagacorona.semarangkota.go.id," ujar dia.

Sebagai contoh data per 5 September 2020, pusat menyebutkan kasus kumulatif pasien positif di Ibu Kota Jawa Tengah mencapai 8.635 kasus. Padahal, dari laman siagacorona.semarangkota.go.id jumlah pasien kumulatif di angka 6.424 kasus. 

"Terjadi selisih data hingga 2.211 kasus," kata Hakam. 

Baca lainnya: 

Sehingga dari perbedaan data tersebut, Kota Semarang menjadi salah satu kota dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi di Indonesia. "Kami berharap pendataan Covid-19 dilakukan secara terstruktur. Yakni dari daerah, provinsi lalu ke pusat, agar hal ini dapat dipantau secara real time," ujar Hakam.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan kesiapan pihaknya untuk menjelaskan jumlah angka Covid-19 di Kota Semarang. 

"Saya siap ditelepon untuk menjelaskan hal tersebut. Kalau kami salah juga siap perbaiki. Karena tiap hari, data terkait Covid-19 bisa dipantau melalui website siagacorona.semarangkota.go.id," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi. []

Berita terkait
Ganjar Minta Semarang Klarifikasi Data C-19 ke Pusat
Data Covid-19 pusat dengan Kota Semarang beda jauh. Gubernur Ganjar Pranowo minta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi klarifikasi ke pusat.
Hendi - Ita Waspadai C-19 di Pilkada Kota Semarang
Isu penyebaran Covid-19 di TPS diwaspadai Hendi - Ita bisa menjadi batu sandungan mereka dalam Pilkada Kota Semarang.
Seni Bertahan UMKM Semarang Hadapi Pandemi Tanpa PHK
Inovasi produk dan harga, serta melihat kebutuhan pasar menjadi kunci tiga pelaku UMKM di Semarang mampu bertahan di pandemi tanpa ada PHK.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.