Penumpukan di Bandara 'Bom Waktu' Ledakan Covid-19

Kepala Departemen Epidemiologi FKM Universitas Indonesia, Dr. dr. Tri Yunis Miko mengomentari penumpukan di bandara bisa menambah positif Covid-19.
Ratusan calon penumpang mengantre untuk mendapatkan pengesahan surat ijin naik pesawat di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (14/5/2020). (foto: ANTARA FOTO/Ahmad Rusdi/Bal/hp).

Pematangsiantar - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono menyebut membeludaknya jumlah penumpang di berbagai bandara, berpotensi menambah jumlah orang yang terjangkit positif virus corona atau Covid-19.

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah juga dia nilai tidak berjalan efektif. PSBB yang diharapkan bisa menurunkan penyebaran Covid-19, menurutnya hanya berlaku pada penurunan jumlah pekerja di Indonesia.

Kalau kurva wabahnya sekarang lagi naik-naiknya. Di pesawat ada kemungkinan penularan, baik dari daerah tujuan maupun dari asalnya.

"Harusnya PSBB itu memang benar-benar menurunkan jumlah penularan. Tapi menurut saya PSBB tidak menurunkan jumlah penularan Covid-19, hanya menurunkan jumlah yang bekerja," kata Yunis saat dihubungi Tagar, Minggu, 17 Mei 2020.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Bikin Kita Tunda Banyak Kesenangan

Dia menegaskan, menumpuknya penumpang yang tak mengindahkan physical distancing di bandara dapat menimbulkan banyaknya penularan Covid-19 di berbagai daerah. Pasalnya, meskipun telah dilakukan rapid test, hal itu tidak menjamin bahwa seorang penumpang tidak terjangkit oleh virus corona.

"Jadi penumpukan penumpang di terminal 2 (Bandara Soekarno Hatta) atau penumpang domestik itu menimbulkan kerumunan. Kalau kerumunan bisa menimbulkan penularan. Saya lihat di situ semuanya kebanyakan saya lihat negatif rapid test, tapi belum tentu negatif, bisa saja positif. Kemudian ada yang sebagian enggak pakai masker. Itu dia masalahnya. Tidak ada jaga jarak juga di situ. Jadi kerumunan itu masih memungkinkan adanya penularan Covid-19," ujarnya.

Menurut dia, faktor penumpukan penumpang di bandara bisa saja menjangkiti virus ke petugas yang bekerja di sana. Terlebih, kurva Covid-19 di Indonesia masih menandakan lesatan tinggi, belum ada indikasi melandai. 

Faktor lain yang dia takutkan, adanya penularan virus corona di dalam pesawat dibawa oleh orang tanpa gejala atau OTG.

Baca juga: Covid-19 Rusia Geser Spanyol dari Peringkat 2 Dunia

"Orang-orang terminal juga enggak ada jaminannya kalau mereka negatif, jadi kemungkinan ada penularan, apalagi Indonesia positifnya lagi meningkat. Tetapi di pesawat ada kemungkinan penularan baik dari daerah tujuan maupun dari asalnya," kata dia.

Yunis kembali menekankan perihal kurva pasien positif Covid-19 hingga kini masih mengalami peningkatan. Kendati demikian, dia mengapresiasi kemampuan untuk mendeteksi virus yang dimiliki pemerintah sudah mulai membaik.

"Kalau kurva wabahnya sekarang lagi naik-naiknya. Sebelumnya kemampuan deteksi masih kurang, tapi sekarang kayaknya sudah mulai optimal, kemampuan deteksinya sudah 500-600. Sekarang yang diperiksa sudah banyak. Ada 8000-an spesimen yang dideteksi dan ditemukan 500-an yang positif. Coba bayangkan, kalau ditingkatkan lagi hingga 10.000 akan banyak lagi yang positif," ucapnya.

Dia menjelaskan, meskipun PSBB yang dilakukan pemerintah sudah berjalan selama dua bulan, menurutnya hasil yang ditunjukkan masih kurang efektif untuk membendung persebaran Covid-19 antarwilayah.

"Memang baru dua bulan PSBB. Tapi PSBB-nya menurut saya tidak efektif dan masih memungkinkan penularan. Kemudian, beberapa kasus memang lagi bertambah banyak. Harusnya PSBB kita harapkan harus efektif. Belum efektif saja sudah dilonggarkan. Artinya penularan bakalan bertambah-tambah. Karena dari awal PSBB sudah ada indikatornya," ujarnya. []

Berita terkait
2 DPRD Semarang Masuk Daftar Penerima Bansos Covid
Dua anggota DPRD Kota Semarang masuk dalam daftar penerima bansos dampak Covid-19. Bagaimana sikap keduanya?
Rentetan Kejahatan Napi Asimilasi Covid-19 di Padang
Sebanyak delapan narapidana asimilasi yang kembali ditangkap oleh jajaran Polresta Padang dalam berbagai kasus sepanjang April hingga Mei 2020.
Bantuan IJTI Jabar untuk Jurnalis Terdampak Covid-19
IJTI Jabar salurkan bantuan berupa sembako dan alat pelindung diri untuk para pekerja televisi di tengah situasi pandemi Covid-19
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu