Penumpang Boat Tenggelam di Aceh Dievakuasi

30 penumpang boat yang tenggelam di perairan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar dievakuasi.
Korban boat tenggelam dievakuasi dari Pulo Aceh, Aceh Besar menuju Pelabuhan Balohan, Kota Sabang, Jumat 21 Juni 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Sebanyak 30 penumpang boat yang tenggelam di perairan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar pada Kamis 20 Juni 2019 kemarin dievakuasi ke Pelabuhan Balohan Sabang pada Jumat 21 Juni 2019.

Sebelumnya diberitakan, boat yang tenggelam itu bermuatan rombongan tamu perkawinan dari Sabang menuju Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Kemudian, Kepala Kantor SAR Banda Aceh Budiono merevisi bahwa boat yang tenggelam itu bukan bermuatan rombongan tamu perkawinan, melainkan jamaah zikir dari Dayah Taubatan Nasuha Hikmah Indatu, Gampong Ateuk, Kemukiman Lamteuba, Kabupaten Aceh Besar.

Para jamaah berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang. Mereka berangkat dari Sabang menuju Pulo Aceh untuk melakukan ziarah di salah satu kuburan ulama di sana.

Sehingga, seluruhnya bisa diselamatkan menggunakan boat dan kapal lainnya dan juga dibantu nelayan setempat

Ia menyebutkan, sebenarnya hari ini total ada 74 korban yang dievakuasi. Jumlah itu berasal dari dua boat yang berangkat dari Sabang menuju Pulo Aceh pada Kamis 20 Juni 2019 kemarin.

"Kemarin ada dua boat yang berangkat. Boat yang tenggelam bermuatan 30 penumpang, sementara satu boat lagi bermuatan 43 penumpang dan tidak tenggelam," kata Budiono, Jumat 21 Juni 2019.

Disebutkan Budiono, evakuasi itu melibatkan kapal KN SAR Kresna, KAL Simeulue, KP Polisi dan Sea Rider Pol AIRUD Polda Aceh. Setelah tiba di Pulo Aceh pada pukul 09.55 WIB, seluruh korban diangkut menuju Sabang.

"Dari 74 korban, 73 sehat dan 1 luka ringan, 59 korban dievakuasi menggunakan KN SAR Kresna dan 15 korban di KAL Simeulue, saat tiba di Sabang korban diserahkan ke Panglima Laot setempat," sebut Budiono.

Sementara, pimpinan rombongan, Zulfadli menyebutkan, seluruh jamaah yang akan berzikir ke Pulo Aceh berjumlah 74 orang. Mereka diangkut menggunakan dua kapal nelayan hibah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ia menjelaskan, insiden tersebut terjadi saat mereka berlayar, tiba-tiba cuaca memburuk sehingga salah satu boat yang ditumpangi jamaah oleng dan tenggelam.

"Saat itu saya di boat satu lagi. Saat boat satu lagi terbalik, para jamaah yang tenggelam berhasil memegang pelampung. Sehingga, seluruhnya bisa diselamatkan menggunakan boat dan kapal lainnya dan juga dibantu nelayan setempat," jelas Zulfadli. []

Artikel lainnya:

Berita terkait
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.