Penjelasan Terkait Jenazah C-19 yang Kedua Matanya Hilang

Pengakuan Satgas C-19 Prbolinggo dan juga keluarga terkait viralnya jenazah positif C-19 yang keduanya matanya hilang.
Jenazah positif C-19 yang matanya adalah berita palsu. (Tagar/Instagram)

Jakarta - Koordinator Penegakan Hukum Satgas C-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, angkat suara terkait beredarnya berita palsu jenazah C-19 yang sepasang matanya hilang.

Menurutnya pasien memang benar meninggal akibat positif C-19. Pasien itu bernama Mahmudah, 40 tahun, warga Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton. Namun tidak ada pencongkelan mata seperti yang diberitakan.

"Kami semua prihatin atas hoaks ini. Karena itu, kami meminta kepada polisi mengusut tuntas kasus ini,” ujarnya. Terkait darah keluar sebagaimana video beredar, menurut Ugas, karena pecahnya pembuluh darah.

Itu keluarga saya. Saat itu saya juga ada di sana. Semua anggota tubuh lengkap, termasuk mata,

“Darah itu keluar dari hidung, akibat pembuluh darah pecah. Apalagi pasien juga punya penyakit hipertensi,” ungkap dia.

Perwakilan keluarga alhmarhum, Moh Ainur Huda, menambahkan, berita tentang pasien C-19 dengan mata tercongkel tersebut bohong.

“Itu keluarga saya. Saat itu saya juga ada di sana. Semua anggota tubuh lengkap, termasuk mata,” jelasnya.

Diketahui Tim Cyber Crime Satreskrim Polres Probolinggo menangkap 7 orang yang menyebarluaskan berita hoaks soal kondisi jenazah pasien C-19. Dalam posting-an yang tersebar, jenazah Mahmuda 49 tahun warga Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo disebutkan tanpa bola mata.

Polres Probolinggo, Jawa Timur, menangkap tujuh orang terduga penyebar hoaks tentang pasien C-19. Dalam statusnya di media sosial, mereka mengunggah jenazah covid-19 yang matanya tercongkel.

Ketujuh orang tersebut terdiri atas enam laki-laki dan satu perempuan. Mereka adalah S 33 tahun, MS, 28 tahu, RH 24 tahu, dan SF 24, yang merupakan warga Kecamatan Paiton. Kemudian NS 40 tahun, warga Kecamatan Kraksaan, dan M, 25 tahun warga Kecamatan Pakuniran. Selain itu M, seorang wanita berusia 25 tahun, warga Kecamatan Paiton.

"Mereka membagikan video berisi berita bohong di grup WhatsApp hingga media sosial miliknya," kata Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Rizki Santoso, Minggu, 8 November 2020.

Hingga saat ini mereka menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Namun, Rizki memastikan tak menutup kemungkinan mereka menjadi tersangka.

"Kalau hasil pemeriksaan mereka terbukti menyebar hoaks tentu kita naikkan menjadi tersangka," ujarnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Kronologi Video Mata Jenazah Pasien RSUD Probolinggo Hilang
Manajemen RSUD Probolinggo membantah jika mata jenazah pasien tersebut dicongkel. RSUD pun akan melapor ke polisi terkait video tersebut.
Petugas Pemakaman Spanyol Mogok Lantaran Jenazah Bertambah
Petugas pemakaman di Spanyol mogok kerja untuk menuntut penambahan staf karena jumlah kematian akibat pandemi virus corona bertambah
Penemuan Jenazah yang Menggegerkan Warga Kulon Progo
Warga Galur, Kulon Progo digegerkan dengan penemuan jenazah. Diduga meninggal sudah lebih 24 jam.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia