Yogyakarta - Ada 6.108 titik yang akan menjadi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam perhelatan pesta demokrasi Pilkada serentak 2020 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari jumlah tersebut, Kapolda DIY Inspektur Jenderal Polisi Asep Suhendar menyebut 27 TPS masuk dalam zona rawan konflik.
“TPS rawan konflik ada 27 titik. Mudah mudahan semua bisa berjalan dengan aman dan nyaman,” kata Asep Suhendar kepada wartawan usai memimpin pergeseran pasukan pengaman Pilkada serentak di Mapolda DIY, Senin, 7 Desember 2020.
Diketahui, tiga kabupaten di DIY akan menggelar Pilkada 2020 pada Rabu, 9 Desember lusa, yakni, Kabupaten Sleman, Bantul dan Kabupaten Gunungkidul.
Asep mengungkapkan daerah yang paling banyak rawan konflik berada di Kabupaten Sleman, sebanyak 14 TPS. Sementara, untuk Bantul ada enam TPS dan Gunungkidul sebanyak tujuh TPS rawan.
Rawan konflik karena TPS tersebut memiliki sejarah konflik atau protes warga terhadap KPPS.
Menurutnya, parameter TPS rawan konflik didasarkan pada lokasinya yang berada di daerah rentan konflik sosial, pemukiman padat penduduk, hingga jumlah pemilih yang mendekati jumlah maksimal yang dilayani di TPS.
Selain itu, TPS tersebut berada di basis salah satu pasangan calon dengan tingkat loyal atau militansi cukup tinggi. Juga bisa karena posisi TPS yang cukup jauh dari pengelompokan lokasi TPS lainnya.
“Rawan konflik karena TPS tersebut memiliki sejarah konflik atau protes warga terhadap KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara),” sambung dia.
Menyikapi hal itu, memperlancar pengamanan pelaksanaan Pilkada, Polda DIY mengerahkan 4.431 personel yang akan berjaga di TPS sampai kegiatan pemungutan dan penghitungan suara selesai.
Baca juga:
- Bayang-bayang Erupsi Merapi di Pilkada Klaten dan Boyolali
- Skenario Darurat Pilkada di Tengah Pandemi dan Bahaya Merapi
- 18 TPS di Klaten Masuk Zona Bahaya Erupsi Merapi
Pihaknya juga akan bekerja sama dengan TNI yang menurukan 356 personel serta anggota Linmas sebanyak 12.316. “Kami sudah membagi klasifikasi anggota yang akan bertugas saat Pilkada. Mereka sudah kami bekali pelatihan yang cukup,” ucapnya.
Dari hasil pemetaan TPS rawan tersebut, Asep mengakui wilayah Kabupaten Sleman yang paling banyak mendapat penjagaan kepolisian. Pihaknya juga menyiapkan personel BKO (bawah kendali operasi) di Sleman.
“Sleman ini paling banyak karena wilayahnya besar. Rawan konflik dan khususnya bencana Merapi,” imbuh dia. []