Penjelajah Gua AS Terperangkap di Gua Kedalaman 1.000 Meter di Turki

Lebih dari 150 penyelamat dari Turki dan negara lain telah berupaya menyelamatkannya
Seorang anggota tim SAR turun ke pintu masuk Gua Morca dalam operasi penyelamatan menolong penjelajah gua AS, Mark Dickey, yang sakit dan terjebak sekitar 1.000 meter di bawah tanah di Turki selatan, 8 September 2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Umit Bektas)

TAGAR.id - Seorang penjelajah gua Amerika Serikat (AS) yang terperangkap lebih dari 1.000 meter di bawah tanah di sebuah gua di Turki selatan dalam rekaman video mengatakan bahwa dia sudah bangun dan sadar setelah tim penyelamat menghubunginya dengan membawa pasokan medis.

Mark Dickey, 40 tahun, sedang melakukan eksplorasi internasional di gua Morca di pegunungan Taurus di Provinsi Mersin ketika dia mulai menderita pendarahan di bagian saluran pencernaan saat mencapai kedalaman 1.040 meter. Lebih dari 150 penyelamat dari Turki dan negara lain telah berupaya menyelamatkannya.

“Hai, saya Mark Dickey dari kedalaman hampir seribu meter,” kata Dickey dalam pesan tersebut, mengenakan jaket berlapis warna merah dan mengenakan lampu yang menempel di kepala. "Seperti yang kalian lihat, aku sudah bangun, aku sadar, aku berbicara. Tapi bagian dalamku belum sembuh, jadi aku akan memerlukan banyak bantuan untuk keluar dari sini," katanya.

Penjelajah gua asal AS Mark DickeyPenjelajah gua asal AS, Mark Dickey, saat dia berbicara di depan kamera sambil berdiri di sebuah kamp di Gua Morca di Pegunungan Taurus di Turki selatan. (Foto: voaindonesia.com/via AFP)

Dickey mengatakan ia “hampir mengalami dengan situasi yang membahayakan” ketika tim menghubunginya dengan membawa perlengkapan medis dan alat bertahan hidup. Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Turki dan tim penyelamat, dan mengatakan bahwa ini adalah “kesempatan besar untuk menunjukkan seberapa baik dunia internasional dapat bekerja sama.”

Rekaman dari operasi tersebut menunjukkan tim penyelamat mendirikan tempat berlindung di rongga tempat dia ditemukan dan mengobrol dengan Dickey. Tim lain dari Turki dan negara lain mendirikan kemah di luar gua terdalam ketiga di negara itu.

Tulga Sener, kepala unit medis Tim SAR, mengatakan kepada Reuters bahwa kondisi kesehatan Dickey stabil dan tanda-tanda vitalnya normal, dan menambahkan bahwa tiga dokter akan merawatnya dalam perjalanannya.

Operasi penyelamatan dibagi menjadi tujuh bagian, masing-masing diberikan kepada tim dari negara berbeda, karena kompleksitas operasi tersebut, menurut Recep Salci, kepala pencarian dan penyelamatan otoritas manajemen bencana (AFAD) Turki.

“Tentu saja ini bukan gua yang bisa dicapai dengan berjalan kaki,” kata Salci. “Dibutuhkan waktu 12 jam bagi seorang penjelajah gua untuk turun dan 16 jam untuk mendaki,” ujarnya.

Operasi untuk mengeluarkan Dickey bisa memakan waktu berhari-hari, dan diperlukan bahan peledak untuk memperluas beberapa ruang sempit agar perjalanan aman, tambahnya. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Inilah Tim eSport Terbaik di Indonesia, Adakah Jagoanmu?
Tim eSport Terbaik di Indonesia? Emang sehebat apa? Eh, jangan salah, tim eSport Indonesia ini juga banyak yang berprestasi.