Sekjen PBB Antonio Guterres Sebut Pemimpin G20 Bisa Setop Kerusakan Iklim

Guterres mendesak mereka untuk membentuk kembali aturan keuangan global yang menurutnya sudah ketinggalan zaman dan tidak adil
Seorang pria menuangkan air ke wajahnya pada suatu hari musim panas di Hyderabad, India. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan para pemimpin G20 memiliki kekuatan untuk mengatur ulang krisis iklim yang "tidak terkendali.” Guterres mendesak mereka untuk membentuk kembali aturan keuangan global yang menurutnya sudah ketinggalan zaman dan tidak adil.

“Krisis iklim memburuk secara dramatis – tetapi respons kolektifnya kurang dalam hal ambisi, kredibilitas, dan urgensinya,” kata Guterres dalam pidatonya di Ibu Kota India, New Delhi, yang menjadi ketua G20 pada akhir pekan ini.

Guterres meminta G20 berkomitmen untuk mempertahankan "tujuan (penurunan suhu.red) 1,5 derajat" - mengacu pada tujuan Perjanjian Paris 2015 yang membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga jauh di bawah 2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, dan menargetkan 1,5 derajat Celsius.

sekjen pbb konpres di ktt g20 indiaSekjen PBB, Antonio Guterres, pidato pada konferensi pers menjelang KTT G20 di New Delhi, India, 8 September 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP)

“Saya telah mengajukan Pakta Solidaritas Iklim – di mana para penghasil emisi besar melakukan upaya ekstra untuk mengurangi emisi; dan negara-negara kaya mendukung negara-negara berkembang untuk mencapai hal ini,” kata Guterres.

Rencana tersebut mendesak negara-negara maju untuk mencapai net-zero pada 2040, dan negara-negara berkembang sedekat mungkin dengan 2050, serta mengusulkan penghapusan batu bara secara bertahap pada 2030 di negara-negara OECD dan pada 2040 di negara-negara lainnya.

“Krisis iklim semakin tidak terkendali. Namun negara-negara G20 mampu mengendalikannya,” katanya.

suhu panas di vietnamVietnam laporkan rekor suhu tertinggi, 6 Mei 2023, malam tercatat 44,1 derajat Celcius. (Foto: ietnam.postsen.com)

“Bersama-sama, negara-negara G20 bertanggung jawab atas 80 persen emisi global. Tindakan setengah-setengah tidak akan mencegah kerusakan iklim secara menyeluruh,” katanya.

Sekjen PBB juga meminta para pemimpin G20 untuk memastikan stimulus setidaknya 500 miliar dolar AS per tahun untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Perubahan iklim merupakan salah satu permasalahan global yang akan dibahas oleh para pemimpin pada KTT G20, yang diperkirakan akan didominasi oleh negara-negara Barat dan sekutunya, di mana Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak akan menghadiri pertemuan tersebut. (ah/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Iklim dan Gender Jadi Fokus Bantuan Internasional Australia di Indo Pasifik
Australia prioritaskan perubahan iklim dan gender sebagai fokus program bantuan internasionalny