TAGAR.id, Washington DC, AS - Setelah berbulan-bulan berjuang untuk menemukan kesepakatan mengenai apa pun di Kongres Amerika Serikat (AS) yang terbelah, para anggota parlemen kembali ke Capitol Hill untuk mencoba menghindari penutupan pemerintahan, bahkan ketika para anggota DPR dari Partai Republik mempertimbangkan untuk melanjutkan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.
Langkah pendanaan jangka pendek untuk memastikan agar kantor-kantor pemerintah tetap beroperasi sepenuhnya akan mendominasi agenda bulan September, selain pendanaan darurat untuk Ukraina, dana bencana federal, dan penyelidikan yang didorong oleh Partai Republik terhadap urusan bisnis luar negeri Hunter Biden.
Kini waktunya semakin singkat bagi Kongres untuk bertindak. DPR dijadwalkan bertemu hanya 11 hari sebelum tahun fiskal pemerintah berakhir pada 30 September, sehingga menyisakan sedikit ruang untuk bermanuver. Upaya mencapai kesepakatan ini akan berlangsung ketika dua tokoh Partai Republik, Senator Mitch McConnell dari Kentucky dan anggota DPR Steve Scalise dari Louisiana, sedang bergulat dengan masalah kesehatan.
Presiden dan para pemimpin kongres, termasuk Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy, berfokus pada pengesahan pendanaan selama berbulan-bulan, yang dikenal sebagai resolusi berkelanjutan (Continuing Resolution/CR), untuk memastikan kantor-kantor pemerintah tetap beroperasi sementara para anggota parlemen menyelesaikan anggaran.
Langkah demikian secara rutin diambil oleh Kongres untuk menghindari penghentian operasi. Namun, McCarthy menghadapi perlawanan dari jajaran Partai Republik, termasuk dari beberapa kelompok konservatif garis keras yang secara terbuka menerima gagasan mengenai kemungkinan penghentian operasi pemerintah. (lt/ab)/Associated Press/voaindonesia.com. []