Yogyakarta - Seorang penjaga malam di Toko Anugrah, Jalan Sultan Agung Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Senin, 10 Agustus 2020. Tak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuhnya.
Kepala Polsek Pakualaman Komisaris Polisi Aslori mengatakan korban diketahui beridentitas Sunarto, 59 tahun, warga Lingkungan Jaraan, Kecamatan Pojok, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Korban dilaporkan meninggal pada Senin, 10 Agustus 2020 sekitar pukul 08.00 WIB. Korban adalah penjaga toko tersebut," kata dia saat dihubungi wartawan.
Aslori menyampaikan, sekitar pukul 06.15 WIB, salah seorang karyawan toko bernama Meri Yuanita, 24 tahun, datang ke toko dan langsung masuk ke dalam.
Korban tidak pernah merasa mengeluh sakit. Namun sebelum ditemukan meninggal, Sunarto mengeluh dadanya sakit atau sesak nafas.
Saat membuka pintu, Meri mencium bau busuk dari dalam toko dan diperkirakan bau tersebut berasal dari tikus mati. Pada waktu yang bersamaan, Meri juga melihat Sunarto dalam kondisi tertidur.
Sekitar pukul 07.45 WIB seusai Meri membersihkan ruangan belakang, Sunarto masih pada posisi sebelumnya, yaitu berbaring tertidur di atas kasur.
Baca juga:
- Pelajar Bondowoso Jatuh di Gunung Piramid Meninggal
- Empati untuk Keluarga Korban Laka Laut Bantul
- Jenazah Wanita yang Diterkam Buaya di Mateng Ditemukan
Meri berniat membangunkan Sunarto. Namun ketika mendekat ternyata tubuh korban mengeluarkan bau busuk. Selanjutnya ia menghubungi karyawan lain, termasuk petugas parkir toko. Saat dilihat bersama, ternyata Sunarto yang telah bekerja selama 25 tahun sudah meninggal dunia.
"Menurut keterangan saksi, korban tidak pernah merasa mengeluh sakit. Namun sebelum ditemukan meninggal, Sunarto mengeluh dadanya sakit atau sesak nafas,"ucapnya.
Hasil identifikasi tim medis Puskesmas Pakualaman tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Sunarto dievakuasi oleh petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta ke RS Bhayangkara Yogyakarta. Semua petugas memakai pakaian alat pelindung diri (APD) sesuai protokol pencegahan Covid 19. []