Kulon Progo - Momen Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, membawa berkah tersendiri bagi para pengrajin batik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo.
Bagaimana tidak, mereka kebanjiran order dari para pelanggannya. Konsumen banyak memburu batik, untuk dijadikan oleh-oleh, pakaian sehari-hari dan keperluan lainnya.
Rata-rata para pelanggan memburu batik Geblek Renteng yang menjadi batik khas Kulon Progo. Namun demikian, tidak menutup juga diproduksi batik jenis lain sesuai dengan selera konsumen.
Harganya juga tidak mahal dan pas di kantong. Saya tidak menyesal membeli, karena kualitasnya bagus
Salah seorang pengrajin batik di Kulon Progo, Bayu Permadi mengaku banyak memproduksi batik motif kontemporer dan batik warna penuh, serta batik Geblek Renteng yang menjadi ciri khas di Kulon Progo. Mereka yang berminat dengan Batik Sembung, mulai dari generasi muda hingga dewasa yang memang menjadi penyuka batik.
Bahkan pada saat ini, omset Batik Sembung bisa mencapai 40 sampai 50 persen dari produksi ratusan lembar kain setiap bulannya.
"Kami menjual mulai dari harga Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung dari kesulitan pembuatan," ujar Bayu, Rabu 2 Oktober 2019.
Sementara itu, Dwie Larasati salah seorang konsumen dari Yogyakarta mengatakan, dirinya memang sengaja berkunjung ke Batik Sembung karena memiliki warna yang bagus, motif yang khas dan identik sehingga berbeda dengan daerah lainnya.
"Harganya juga tidak mahal dan pas di kantong. Saya tidak menyesal membeli, karena kualitasnya bagus," ujarnya.
Dwie menambahkan, batik yang dia beli rencananya akan dijadikan pakaian kerja.[]