Pengamat Sudah Prediksi Tol Layang Japek Bakal Macet

Macetnya jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek II Elevated pada akhir pekan lalu telah diprediksi sebelumnya oleh banyak pihak.
Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan perbaikan sisi sambung jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), di Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 11 Desember 2019. (Foto: Antara/Risky Andrianto)

Jakarta - Macetnya jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek II Elevated pada akhir pekan lalu 21 Desember 2019 telah diprediksi sebelumnya oleh beberapa pihak. Salah satunya oleh pengamat transportasi Darmaningtyas. Menurutnya, kondisi demikian bisa terjadi lantaran menumpuknya antrian kendaraan pada gerbang tol tertentu yang menjadi pintu masuk ke jalan bebas hambatan sepanjang 36 kilometer itu.

Darma bahkan telah memperkirakan kemacetan tersebut jauh-jauh hari sebelum tol layang Japek mulai dibangun. "Diatas bisa lancar tapi kalau mau masuk dan keluarkan harus antri, itu yang membuat terjadi macet panjang," ujarnya di Jakarta, Senin 23 Desember 2019.

Untuk itu, ia menyarankan kepada pemerintah agar mengembangkan moda transportasi umum terpadu sebagai jalan keluar yang lebih bijaksana. "Solusinya tetap harus menggunakan angkutan umum. Kalo pun bangun tol Japek baru saya yakin pasti akan macet juga," ucap Darma.

Ketika Tagar singgung soal kontur jalan yang cenderung bergelombang, pria yang juga tercatat sebagai Kepala Institut Studi Transportasi itu menduga hal tersebut terjadi lantaran proses pengerjaan yang terburu-buru. "Besok-besok kalau mau bangun infrastruktur yang seperti itu jangan terburu-buru," imbuhnya. Darma lantas memberi anjuran kepada pemerintah dan elemen terkait untuk menutup sementara jalan tol Japek II guna dilakukan evaluasi.

Sebelumnya Corporate Communication Departemet Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Faiza Riani mengatakan kemacetan yang terjadi pada jalan tol layang Japek disebabkan oleh sejumlah gangguan yang terjadi pada beberapa titik ruas jalan. "Yang paling banyak itu adalah kejadian habis bensin dan pecah ban yang menyebabkan terhambatnya laju pengguna jalan lain," katanya kepada Tagar, di Jakarta, Senin, 23 Desember 2019.

Dalam catatannya, kasus kehabisan bahan bakar merupakan kejadian paling banyak yang dialami oleh pengendara. Dia mengidentifikasikan, hal tersebut banyak dialami oleh pengguna jalan yang berasal dari tol lingkar luar Jakarta (Jakarta outer ring road/JORR) yang langsung masuk ke jalur Japek II. Untuk itu Faiza menghimbau kepada pengendara agar memastikan ketersendian BBM yang mencukupi sebelum naik ke tol layang tersebut. "Dari JORR itu kan tidak ada rest area yang bisa isi bensin, harusnya mereka memanfaatkan exit tol TB Simatupang atau Jatiasih untuk isi BBM dulu," imbuhnya.

Guna mengantisipasi hal tesebut, Jasa Marga disebut Faiza telah menambah fasilitas derek resmi jalan tol dari sebelumnya berjumlah 4 unit menjadi 6 unit untuk membantu kelancaran arus pada tol Japek II. Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan layanan mobile bernama Red Left yang diklaim dapat membantu pengendara apabila membutuhkan bahan bakar dan air radiator dalam kondisi darurat.[]

Baca Juga:


Berita terkait
Hari Ini Dibuka, Tol Layang Japek Masih Gratis
Mulai minggu pagi, 15 Desember 2019, pengguna jalan khususnya yang menempuh jarak jauh dapat menggunakan jalan tol layang Jakarta-Cikampek.
Tol Japek Macet dan Masih Ada Truk Melintas
Tol Jakarta mengarah Cikampek (Japek) mengalami kemacetan di sejumlah titik. Lawan arah pun diberlakukan mulai Km 35 hingga Km 61.
Tol Japek dan Cipali Ramai Lancar H-7 Lebaran
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cipali ramai lancar, Rabu 29 Mei 2019 malam pada H-7 Lebaran 2019.