Tol Japek Macet dan Masih Ada Truk Melintas

Tol Jakarta mengarah Cikampek (Japek) mengalami kemacetan di sejumlah titik. Lawan arah pun diberlakukan mulai Km 35 hingga Km 61.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri secara simbolis membuka gerbang satelit di GT Cikampek Utama, Jawa Barat, Kamis 30 Mei 2019. (Foto: ANTARA/Anita Permata Dewi)

Jakarta - Tol Jakarta mengarah Cikampek (Japek) mengalami kemacetan di sejumlah titik. Lawan arah (contraflow) pun diberlakukan mulai Km 35 hingga Km 61.

"Kepadatannya terputus-putus. Mulai Bekasi Barat sampai rest area Km 19. Kepadatan keluar-masuk rest area," kata petugas call center Jasa Marga, Ema, Kamis 30 Mei 2019(30/5/2019).

Kepadatan kemudian terjadi lagi di sekitar Km 35. Mulai titik ini, kata Ema, diberlakukan contraflow hingga Km 61.

"Kontraflow hingga Km 61," ucapnya.

Dari Km 35 itu, kepadatan terjadi hingga Km 41. Kepadatan kemudian terjadi lagi di Karawang Barat hingga rest area Km 57 di Karawang Timur.

"Padat lagi dari Km 58 sampai Km 61, pertemuan kendaraan yang masuk dari contraflow," katanya.

Kepadatan terjadi lagi di sekitar Km 66 hingga GT Cikampek Utama. Setelah itu, atau mulai Km 70, sistem satu arah atau one way ke arah Palimanan diberlakukan hingga Km 263 Tol Pejagan-Pemalang.

Truk Melintas

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Refdi Andri mengatakan kepadatan arus kendaraan yang sempat mengular di Tol Jakarta Cikampek, tepatnya dari Jatiwaringin hingga Karawang, Kamis 30 Mei 2019 dini hari, disebabkan masih adanya truk sumbu tiga keatas yang melintas di Tol Japek.

Adanya sejumlah truk angkutan barang ini akhirnya menyebabkan arus kendaraan padat dari Jakarta menuju arah timur.

"Truk masih melintas di ruas-ruas, kini tidak lagi melintas. Mungkin mereka ada yang tidak paham bagaimana pembatasan itu, tetapi nyatanya kita lihat terjadi antrean panjang," kata Irjen Refdi di GT Cikampek Utama, Jawa Barat, Kamis 30 Mei 2019.

Kepadatan arus kendaraan terjadi, Rabu 29 Mei 2019, pukul 23.00 WIB, sementara pembatasan melintas bagi truk angkutan barang di tol dimulai pada Kamis pukul 00.00 WIB.

Penyebab lainnya yakni adanya penyempitan lajur di Tol Japek. "Ada penggal-penggal, terjadi penyempitan dikarenakan ada pengalihan dari empat lajur ke tiga lajur," ujar Refdi.

Kendati demikian, menurut pendapat dia, kepadatan arus kendaraan di Tol Japek semalam masih dalam batas normal.

Pihaknya pun membantah bahwa kemacetan yang terjadi mencapai 37 kilometer di Tol Jakarta Cikampek arah ke timur.

"Yang disampaikan antrean panjang, macet panjang hingga 37 (km) itu sesungguhnya tidak ada," tegas Irjen Refdi.

Dia mengatakan faktanya kepadatan arus kendaraan terjadi secara parsial di sejumlah titik pada ruas Tol Jakarta-Cikampek

"Kepadatan itu biasa dan tidak semua memanjang hingga 37 km. Terpenggal-penggal," tutur Refdi.

Mantan Karoprovos Divpropam Polri ini mengatakan kepadatan tadi malam dapat terurai setelah diberlakukan sistem satu arah atau one way yang dimulai pada GT Cikampek Utama hingga kilometer 263 Brebes Barat. 

Baca juga:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.