Jakarta - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan ada pesan khusus di balik penurunan baliho imam besar Front Pembela Islam FPI Habib Rizieq Shihab.
Menurut dia langkah dan pernyataan tegas Pangdam Jaya Mayjend Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran tidak hanya ditujukan kepada FPI tetapi juga untuk kelompok-kelompok yang ingin memecah belah persatuan bangsa.
"Ketegasan pimpinan TNI dan Polri memberikan pesan bahwa jangan coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa, kalau tidak ingin berhadapan dengan TNI" kata Khairul kepada Tagar Tv.
Khairul menuturkan aksi tokoh sentral FPI Rizieq Shihab dan kelompoknya itu bisa diatasi melalui penegakkan hukum maupun pendekatan politik oleh kementerian terkait.
Langkah tegas ini Kata Khairul, dapat mencegah perpecahan masyarakat oleh provokasi kelompok-kelompok tertentu. Namun di sisi lain, dapat mengancam demokrasi.
"Di satu sisi kita tetap ingin negara kita bersatu, tetap aman tetapi di sisi lain kita juga tidak ingin ada ancaman terhadap demokrasi kita, ada ancaman terhadap supremasi sipil," kata dia.
Karena itu, pemerintah harus jeli melihat waktu yang tepat melibatkan TNI dalam persoalan ini. "Pemerintah harus jeli juga melihat sampai sejauh mana TNI akan ditampilkan kemudian kapan TNI ini akan ditarik mundur dari persoalan ini," tuturnya.
Baca juga: Pengamat: Jusuf Kalla Bela Rizieq Adalah Hal yang Wajar
Baca juga: Pengamat: Manuver Rizieq Shihab dan Lemahnya Pemerintah
Khairul menuturkan aksi tokoh sentral FPI Rizieq Shihab dan kelompoknya itu bisa diatasi melalui penegakkan hukum maupun pendekatan politik oleh kementerian terkait.
"Saya kira ini (mengatasi Rizieq Shihab dan kelompoknya) masih bisa ditangani melalui penegakkan hukum atau pendekatan politik oleh Kementerian Dalam Negeri," ucap Khairul. []