Pengamat: Pemeriksaan Anies Baswedan oleh KPK Murni Upaya Penegakan Hukum

Fernando EMaS berpesan agar lembaga antirasuah terus mendalami tentang lebih mahalnya commitment fee penyelenggaraan Formula E.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS. (Foto: Tagar)

TAGAR.id, Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMas angkat bicara perihal pemeriksaan Anies Baswedan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal kasus dugaan korupsi Formula E.

"Pemeriksaan Anies Baswedan murni sebagai upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi penyalahgunaan anggaran penyelenggaraan Formula E dan penyalahgunaan wewenang sebagai Gubernur DKI Jakarta," tegas Fernando Emas, Selasa, 20 September 2022.

Menurutnya, penyelidikan yang dilakukan tentunya atas adanya informasi awal tentang dugaan penyalahgunaan anggaran penyelenggaraan Formula E dan wewenang sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Sangat kurang tepat pernyataan Bambang Widjojanto (BW) yang menyebut PDIP dan PSI mempolitisasi isu Formula E untuk menjatuhkan Anies," katanya.

Kata Fernando, sebagai mantan pimpinan KPK seharusnya mendukung pihak-pihak yang mendorong pemberantasan korupsi termasuk atas dugaan korupsi dana penyelenggaraan Formula E.

"Saya tidak heran atas pernyataan Anies setelah diperiksa yang mengatakan ingin membantu KPK karena Anies ingin mencitrakan dirinya benar-benar tidak terlibat atas dugaan korupsi dana penyelenggaraan Formula E," sebutnya.

Fernando EMaS berpesan agar lembaga antirasuah terus mendalami tentang lebih mahalnya commitment fee penyelenggaraan Formula E di Jakarta dibandingkan negara lain, seperti yang pernah disampaikan oleh salah satu Wakil Ketua KPK Alexander.

Selain itu, lanjut dia, atas informasi yang diberikan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membayar commitment fee Formula E sebelum Perda APBD Perubahan 2019 disahkan.

"Jadi sangat berpotensi Anies ditetapkan sebagai tersangka atas kasus Formula E. Masyarakat sangat berharap KPK segera menentukan kasus Formula E apakah dinaikkan ke tahap penyidikan atau dihentikan dan saya berharap KPK jangan mau intervensi oleh pihak manapun," pungkas Fernando.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Unik, Demo di KPK Pendemo Minta Hacker Bjorka Bantu KPK Bongkar Kasus Formula E
Massa aksi menggelar aksinya di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat, 16 September 2022.
SDR Duga Pembayaran Commitment Fee Formula E Bisa Merugikan Negara
Hari menjelaskan, pembayaran commitment fee tersebut diduga telah merugikan negara keuangan negara sebesar Rp200 miliar.
KPK Punya Momentum Tuntaskan Dugaan Korupsi Formula E
Satgas Pemburu Koruptor dan Satu Padu (Sapu) lawan koruptor menyambutnya dengan aksi teatrikal penampakan tuyul dan pocong gentayangan.
0
Pengamat: Pemeriksaan Anies Baswedan oleh KPK Murni Upaya Penegakan Hukum
Fernando EMaS berpesan agar lembaga antirasuah terus mendalami tentang lebih mahalnya commitment fee penyelenggaraan Formula E.