Pengakuan Pasien Positif Covid-19 Pernah ke Samosir

Pengakuan pasien positif Covid-19 asal Samosir yang kini dirawat di Medan, pernah mengunjungi kampung halamannya pada 10 Juni 2020.
Ilustrasi hasil tes positif terjangkit virus corona. (Foto: Tagar/Aan)

Samosir - AP, 22 tahun, pasien positif yang mengantongi KTP Kabupaten Samosir, namun selama ini tinggal di Kota Medan karena bekerja, dinyatakan positif Covid-19 setelah melalui swab test yang dikeluarkan Rumah Sakit Royal Prima Medan.

Kepada Tagar saat dihubungi lewat sambungan telepon seluler pada Rabu, 24 Juni 2020, AP mengaku dirinya pernah ke kampung halaman di Samosir pada Rabu, 10 Juni 2020 malam.

"Saya terakhir ke Samosir pada Rabu, 10 Juni 2020 malam dan berangkat ke Medan dari Samosir pada 16 Juni 2020 lalu," tutur AP.

Selama di Samosir, AP mengaku melakukan perjalanan ke beberapa tempat, seperti lokasi wisata S di Pangururan, dan sekitar desanya di JM, Kecamatan Harian.

"Selama di Samosir saya jalan bersama teman saya EG di Pangururan, yang saat ini juga sudah balik ke Medan bekerja," jelasnya.

Keterangan Jubir dan Bupati

Pengakuan AP ini berbeda dengan keterangan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Samosir Rohani Bakara yang disampaikan di grup WA Kominfo-Pers Samosir. 

Dia menyatakan bahwa ada warga beridentitas Samosir dan tinggal di Medan dinyatakan positif Covid-19. Namun pasien tersebut tidak pernah melakukan perjalanan selama masa pandemi ke Samosir.

"Terkait adanya satu orang positif Covid-19, pasien tersebut adalah warga beridentitas Samosir yang bekerja di luar Samosir dan tidak tinggal di Samosir saat ini. Juga tidak pernah melakukan perjalanan ke Samosir selama pandemi Covid-19 dan tidak terpapar di Samosir," terang Rohani pada Selasa, 23 Juni 2020 malam.

Ketika coba dikonfirmasi ulang pada Rabu, 24 Juni 2020, Rohani mengaku sedang rapat dengan Bupati Samosir. Ditelepon kembali beberapa jam berikutnya, dia mengaku sedang rapat dengan DPRD Samosir. "Lagi rapat LKPJ di Hotel Gorat," katanya.

Bupati Rapidin Simbolon dalam siaran pers pada Rabu, 24 Juni 2020 di kantornya, juga menyebut bahwa berdasarkan data perjalanan di pintu perbatasan Samosir, pasien AP tidak pernah ke Samosir.

"Kami sudah mengecek seluruh petugas di lapangan, baik pintu masuk via danau maupun darat di Tele, yang bersangkutan tidak pernah datang ke Samosir," kata Rapidin.

Kronologi AP Positif Covid-19

Menurut AP, dirinya terdeteksi positif Covid-19 ketika perusahaan swasta tempatnya bekerja di Mandala, Kota Medan, melakukan tes PCR di Rumah Sakit Royal Prima pada Senin, 23 Juni 2020 dengan mengambil swab dari hidung dan mulut.

"Waktu mau bekerja, perusahaan melakukan tes corona dan biasanya tes dari darah. Tapi sekali ini tes melalui hidung dan mulut. Waktu dites pagi hasilnya ke luar malam. Hasilnya positif," terangnya.

Ke esokan harinya AP mengaku dihubungi pihak rumah sakit dan diminta untuk datang ke Rumah Sakit Siti Hajar Medan. Tapi AP mengaku tidak mengetahui tempatnya dan minta dijemput oleh pihak rumah sakit.

"Masa aku diminta ke rumah sakit dan melapor. Kalau sudah urusan rumah sakit ya urusan merekalah. Jadi aku duduk-duduklah di warung di Simpang Pos minta untuk dijemput mereka," jelasnya.

AP juga mengaku tidak punya niat untuk pulang ke Samosir karena berharap masih dapat bekerja seperti biasanya. 

Setelah dijelaskan oleh petugas kesehatan bahwa dirinya sudah didaftarkan di Rumah Sakit Siti Hajar dan secara etika tidak baik dilihat masyarakat bila dijemput ambulans, akhirnya AP datang sendiri naik ojek online ke rumah sakit tersebut.

"Jadi tidak benar saya lari dari rumah sakit dan hendak pulang ke Samosir. Malahan saya lama nunggu-nunggu di depan RS Siti Hajar ini dan sempat membentak petugas kesehatan karena membiarkan saya lama menunggu di sana," jelasnya.

Minta Tes Ulang

Sampai saat ini AP mengaku merasa tidak mengalami gejala Covid-19, seperti demam, flu maupun sesak nafas.

"Justru karena tekanan akibat memikirkan viral-viral ini tambah lagi isolasi ini, aku takut asam lambungku nanti yang kambuh. Nanti kalau aku mati karena asam lambung dibilang pula karena corona," katanya mengeluh.

AP berharap dapat diperiksa ulang untuk memastikan benar tidaknya dirinya positif Covid-19. Karena dia merasa tidak mempunyai gejala atas penyakit menular mematikan itu.

"Saya mau dites kedua di RS Murni Teguh dan tidak diisolasi supaya dapat memastikan yang sebenarnya," ujarnya.[]

Berita terkait
Pasien Covid asal Samosir Sudah di Rumah Sakit Medan
Warga asal Kabupaten Samosir yang dinyatakan positif Covid-19 akhirnya secara sadar datang ke Rumah Sakit Siti Hajar Medan.
Pasien Covid-19 Ber-KTP Samosir Menghilang di Medan
Seorang warga beridentitas asal Samosir dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan swab test. Pasien tersebut bekerja dan tinggal di Medan.
Siaga Corona, Lokasi Wisata di Samosir Tetap Buka
Pemkab Samosir, Sumatera Utara, tetap membuka seluruh destinasi wisatanya, di tengah mewabahnya virus corona saat ini.