Penembakan di Labuhanbatu, 9 Polisi Diperiksa

Kasus warga tewas ditembak oknum polisi Polres Labuhanbatu sudah ditangani Propam. Sembilan polisi sudah diperiksa
Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu AKP I Kadek saat melakukan temu pers di ruangan kerjanya, Rabu 22 Mei 2019 malam. (Foto: Tagar/Habibi)

Labuhanbatu - Masih ingat kasus warga yang tewas ditembak oknum polisi dari Satuan Narkoba Polres Labuhanbatu, Sumatera Utara. Kasus tersebut masih ditangani unit Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Labuhanbatu. Warga dan polisi sudah dimintai keterangan.

Kepala Seksi Propam Polres Labuhanbatu Ipda Iwan Masyuri kepada Tagar mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan investigasi.

"Kasusnya masih kita investigasi. Belum tahu hasilnya. Anggota sudah kita periksa semua dan kita kan tidak mau mendengarkan keterangan anggota saja. Jadi, kita akan periksa warga yang ada di lokasi," ungkapnya, Jumat 31 Mei 2019 kemarin.

Baca juga: Polisi Penembak Warga Labuhanbatu Belum Terungkap

Iwan menyebut, pihaknya sudah memeriksa dua warga. Propam masih akan memeriksa dan meminta keterangan empat atau lima warga lain.

Sedangkan dari satuan narkoba yang melakukan penangkapan berujung penembakan, pihaknya telah memeriksa sembilan orang. Hanya saja dia enggan membeberkan nama personel yang diperiksa tersebut.

"Ada dua tim yang kita periksa. Satu tim ada empat orang. Lima orang dipimpin tim satu, Kanit 1 Ipda E Sitorus. Personel narkoba lah, ngak usah diungkapkan identitasnya," sebutnya.

Iwan tidak bisa memastikan kapan kasus ini akan dibawa ke persidangan.  "Belum tahu kapan kita sidangkan, masih kita investigasi dan hasilnya nanti akan kita serahkan ke Kapolres. Dengar-dengar anggota ada memijak-mijak dan menyeret korban dan itu akan kita dalami," tandasnya.

Baca juga: Propam Periksa Polisi Penembak Warga Labuhanbatu

Sebelumnya diberitakan, Minda Hidayah Munthe (22) warga Jalan Akasia, Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara tewas setelah ditembak personel Satnarkoba Polres Labuhanbatu. Kejadian pada Rabu 22 Mei 2019 di Gang Bersama, Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara sekitar pukul 13.00 WIB.

Anak pasangan Nasir Munthe (60) dan Nurgaya (55) itu ditembak karena berusaha kabur dari kejaran polisi. Korban disebut sebagai kurir sabu.

Baca juga: Pengantar Air Minum Tewas Didor Polres Labuhanbatu

Saksi mata, S (50) warga di lokasi kejadian mengatakan, dikejutkan dengan suara keras diduga suara tembakan sebanyak tiga kali. "Terkejut aku, suara tembakan tiga kali, kulihat sekitar enam atau delapan orang polisi berpakaian preman mengejar Minda," katanya.

Tiba-tiba korban tersungkur di tanah berlumuran darah, keluar dari bagian dada anak ke empat dari tujuh bersaudara itu. "Tersungkur dia (Minda), menggelepar, diseret-seret dia. Kasihan padahal setahu kami dia baik," katanya. []

Berita terkait
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia