Pendidikan Menjadi Fokus Utama Pembangunan di Papua

Pendidikan di Papua masih tertinggal, khususnya daerah terpencil. Pengajar dan fasilitas pendidikan di daerah itu masih jauh dari yang diharapkan.
Diskusi virtual bertajuk \'SDM Unggul, UMKM Berkembang, Papua Maju\' diinisiasi oleh Rumah Milenial Indonesia (RMI) Wilayah Papua-Papua Barat, 20 Juli 2020. (Foto: Dokumen RMI)

Jakarta - Anggota Komisi X DPR, Robert Joppy Kardinal berharap generasi muda yang menempuh pendidikan di luar Papua untuk pulang membangun pendidikan di tanah kelahirannya.

Pasalnya, pendidikan di Papua hingga kini masih tertinggal, khususnya di daerah-daerah terpencil. Ketersediaan pengajar dan fasilitas pendidikan juga masih jauh dari yang diharapkan.

Hal ini menjadi masalah yang harus dibenahi oleh pemerintah daerah dan pusat untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia) generasi muda Papua

Dalam diskusi virtual bertajuk 'SDM Unggul, UMKM Berkembang, Papua Maju' yang diinisiasi oleh Rumah Milenial Indonesia (RMI) Wilayah Papua-Papua Barat, 20 Juli 2020. Robert mengatakan, persoalan pendidikan harus menjadi fokus utama pembangunan di Tanah Papua.

"Adanya fenomena di sekolah-sekolah dimana ada banyak siswa tapi gurunya tidak ada. Ada SD dan SMP di Provinsi Papua dan Papua Barat yang kekurangan guru. Hal ini menjadi masalah yang harus dibenahi oleh pemerintah daerah dan pusat untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia) generasi muda Papua," katanya melalui siaran pers yang diterima Tagar, Sabtu, 25 Juli 2020.

Sementara, Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Claus Wamafma menjelaskan beberapa program dan terobosan yang dilakukan PTFI untuk menjawab kebutuhan masyarakat Papua, khususnya dalam hal pemberdayaan masyarakat di bidang UMKM dan pendidikan.

Dia menuturkan, ada beberapa program yang sudah dilakukan PTFI antara lain pemberian beasiswa pendidikan kepada masyarakat asli Papua, dan melakukan pelatihan vokasional.

"Orientasi kita harus berubah dari yang hanya sekedar menyelesaikan pendidikan saja, menjadi bagaimana menjawab kebutuhan-kebutuhan yang ada di Papua saat ini. Beberapa terobosan yang sudah dilakukan PT. Freeport Indonesia ialah pemberian beasiswa kepada masyarakat asli Papua, sampai saat ini sudah hampir 13 ribu orang yang sudah mendapat manfaat," ucapnya.

Tak hanya itu, PTFI juga melakukan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan industri. Claus menyampaikan, saat ini ada 3000 orang telah bergabung di PTFI merupakan hasil dari pelatihan tersebut.

"Kami sudah melakukan perubahan dengan tidak mendidik seseorang untuk hanya menjadi karyawan saja, tetapi juga mempersiapkan mereka membangun bisnis mandiri. Kami membantu pendanaan dan pendampingan untuk UMKM Papua," kata dia.

Masih dalam diskusi yang sama, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik berpandangan, penting dilakukan penguatan koperasi dan UMKM dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.

Lantas Riza meminta agar para pelaku UMKM untuk segera membentuk Koperasi. Dia juga mengajak generasi muda Papua untuk menggarap dan melakukan digitalisasi UMKM selama masa pandemi Covid-19.

"Agar berkembang dengan kuat, UMKM sebaiknya tidak lagi diurus sendiri-sendiri, melainkan dengan skema Koperasi. Sehingga UMKM memiliki konsolidasi hasil produksi, modal, maupun akses pasar yang lebih besar. Digitalisasi UMKM dan koperasi merupakan kunci untuk memberikan keuntungan sebesar-besarnya kepada petani dan memberikan manfaat yang besar pula kepada konsumen," kata Riza.

Terkait dengan persoalan kepemimpinan dalam menyelesaikan masalah di Papua, Praktisi Pendidikan, James Modouw dalam presentasinya menyampaikan bahwa generasi muda harus memiliki kecerdasan emosional, kemampuan koordinasi, negosiasi, berorientasi kepada pelayanan, serta tidak mencari keuntungan sendiri.

"Yang kita perlukan saat ini untuk melanjutkan tongkat estafet di Papua adalah leadership. Leadership yang kita butuhkan adalah mampu menyelesaikan masalah, mampu mengambil keputusan, berpikir kritis, kreatif, adaptabilitasnya tinggi, serta mengembangkan softskill," ujarnya.

Dia berpendapat, pengangguran lulusan SMK di Provinsi Papua saat ini masih tinggi. Hal itu kemungkinan diakibatkan karena daya kreatifitas dan inovasi yang kurang di daerah tersebut.

"Butuh pengembangan profesionalitas dan kapabilitas. Generasi muda Papua juga harus menumbuhkembangkan karakter, mengembangkan jiwa kewirausahaan, serta menumbuhkan digital minset dan kecakapan-kecakapan abad 21," kata James.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait menjelaskan banyak anak-anak muda Papua yang cenderung memilih profesi sebagai pegawai negeri ketimbang profesi lainnya.

Padahal menurutnya, jumlah lowongan pegawai negeri saat ini sudah terbatas. Ia menganjurkan anak-anak Papua untuk mulai berwirausaha.

"Generasi muda Papua harus mulai berwirausaha, mengembangkan usaha sendiri. Masyarakat lokal Papua harus banyak diberdayakan dalam pengembangan UMKM," ucap Christian.

Di akhir diskusi, pendiri Rumah Milenial Indonesia (RMI), Sahat MP Sinurat menyampaikan tindak lanjut dari diskusi daring tersebut bertujuan untuk pelaksanaan kursus kepemimpinan dan kompetensi bagi generasi muda Papua.

"Kita merencanakan kegiatan lanjutan yaitu kursus kepemimpinan dan kompetensi untuk generasi muda Indonesia khususnya Papua. Kami mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam pengembangan generasi muda Papua," kata Sahat Sinurat. []

Berita terkait
Ratusan Miliar Kerugian Negara Akibat Korupsi di Papua
Hingga Juli 2020, Kejaksaan Tinggi Papua tengah menangani lima kasus dugaan korupsi dengan total kerugian negara hingga Rp 190,3 miliar.
PA 212: Politik Dinasti Sudah Menular ke Ma'ruf Amin
Novel Bamukmin memandang politik dinasti keluarga besar Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menular kepada keluarga Wakil Presiden Maruf Amin.
Politik Dinasti Zaman Jokowi Terparah Sepanjang Masa
Novel Bamukmin menilai politik dinasti di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi perjalanan politik terparah sepanjang masa.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.