Pendemo Geruduk KPK, Tanya Kabar Dugaan Korupsi Formula E

Kelompok massa Satgas Pemburu Koruptor Formula E kembali menggelar aksi Jumat Keramat di depan Gedung KPK.
Massa aksi yang tergabung dalam Satgas Pemburu Koruptor Formula E. (Foto: Tagar/Satgas)

Jakarta - Kelompok massa Satgas Pemburu Koruptor Formula E kembali menggelar aksi Jumat Keramat di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), BPK RI dan BPK DKI Jakarta, Jumat, 18 Maret 2022.

Dalam aksinya, mereka mendesak agar KPK dan BPK sebagai pihak yang bertanggungjawab untuk mengungkap kasus dugaan korupsi Formula E. Para pendemo juga menilai pengerjaan proyek Formula E seperti amatiran dan diduga ada pembengkakan anggaran.

"BPK dan KPK harus bertanggung jawab untuk mengungkap kasus korupsi Formula E ini. Mereka harusnya contoh Polisi yang sukses menelusuri ribuan transaksi Binary Option (kasus Binomo). Jangan sampai upaya menelusuri transaksi Commitment Fee Formula E tak ada kabar," tegas Koordinator Aksi Ali Ibrahim.

Lebih lanjut, Ali menuturkan bahwa banyak pihak meminta agar pembengkakan anggaran tersebut, KPK dan BPK bisa mengungkapnya selain hasil penyelidikan yang saat ini tengah digarap. KPK harus memberikan kepastian hukum supaya masyarakat tenang, tidak bingung menunggu terlalu lama.

"Percepat penyelidikan supaya ada titik terang dan laporkan progress report (perkembangan penyelidikan) kepada masyarakat Indonesia. Jangan biarkan uang rakyat dihambur-hamburkan hanya dengan ajang Formula E yang dari awal penuh masalah," terang Ali lagi.

Kata Ali, ajang balap mobil listrik itu berbeda sekali dengan ajang Moto GP Mandalika. Mulai dari perencanaan, hingga pelaksanaannya. Meskipun sama-sama ajang balap Internasional yang berlangsung di Indonesia, kata dia, namun nampak ada perbedaannya.

"Yang satu (Moto GP) dikerjakan untuk membangkitkan perekonomian di Indonesia dan satu lagi cuma untuk menghabiskan anggaran (bengkak lagi). Mandalika di kontrak 10 tahun, tapi Formula E dibidik dan di kontrak KPK," katanya.

Lebih jauh, Ali kembali mengemukakan bahwa proyek sirkuit Formula E makin nyata kinerja buruk penyelenggara, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab, dalam pengerjaannya, lanjut Ali, penyelenggara diduga meminta tambahan anggaran sebesar Rp10 miliar karena dianggap kurang untuk sirkuit Formula E.

"Sangat buruk sekali perencanaannya apalagi dari segi transparansi. Amitaran, memalukan dan menyedihkan. KPK harus seret semua oknum yang ikut terlibat dan kecipratan duit bancakan Formula E," pungkasnya.[]

Berita terkait
IPI: KPK Harus Telisik Anggaran Formula E
Masalah pembekakan anggaran ini bisa menjadi pintu masuk bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk semakin serius.
Melihat Harta Kekayaan Ketua KPK Firli Bahuri
Harta kekayaan Firli meningkat dibanding harta yang dilaporkannya pada tahun 2018, saat dirinya masih menjabat sebagai Deputi Bidang Penindakan KPK
Ada Demo Makan Duren di KPK, Ini Tuntutannya
Topeng tersebut dikenakan sebagai simbol para demontran untuk mengingatkan kembali kepada penyidik KPK dan Polri.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.