Pencegah Virus Corona dari Peracik Herbal di Bantul

Warga Bantul, Yogyakarta, mampu meracik jamu herbal yang bisa mencegah virus Corona.
Peracik jamu herbal Pencegah Virus Corona, Sutrisno menunjukkan beberapa racikan jamu herbal yang mampu mencegah virus Corona saat ditemui di rumahnya pada Minggu 15 Maret. (Foto: Tagar: Kiki Luqmanul Hakim)

Bantul - Virus Corona telah masuk di puluhan negara dunia, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan pandemi global termasuk Indonesia. Sebagain masyarakat khawatir dan panik. Mereka berupaya melindungi diri agar tidak tertular.

Salah satu caranya yang ampuh adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi jamu herbal. Produsen jamu herbal di Bantul banjir pesanan, bahkan ada yang menciptakan ramuan herbal bernama Pencegah Virus Corona.

Peracik jamu herbal, Sutrisno mengaku jamu racikannya terbuat dari berbagai tanaman obat yang telah dihaluskan. Ramuan itu terdiri dari kayu manis, jahe emprit, kunyit, jahe merah, serai dan temulawak.

"Saya namakan pencegah Corona karena ramuan ini bisa meningkatkan kekebalan tubuh," kata Sutrisno saat ditemui di rumahnya di Desa Wisata Jamu Gendong Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Minggu 15 Maret.

Sutrisno mengaku bukan pemain baru dalam dunia jamu herbal. Sebelumnya, dia telah meracik Jamu herbal untuk penderita Kanker. Teh herbal untuk pelangsing tubuh. Ramuan temulawak, hingga Jahe merah. Semuanya dalam bentuk serbuk dan siap dikonsumsi.

Ketua Desa Wisata Jamu Gendong Kiringan ini mengatakan jamu herbal yang diberi nama Pencegah Virus Corona ini memiliki banyak khasiat, antara lain, dapat meningkatkan daya imun tubuh melalui kandungan temulawak dan kunyit. Termasuk menanggulangi penyakit liver dan menurunkan trigliserida.

Saya namakan pencegah Corona karena ramuan ini bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

"Kunyit itu juga bisa untuk mencegah kanker dan melancarkan haid bagi perempuan. Jahe merah dan jahe emprit dapat menanggulangi mual-mual dan masuk angin, jadi sangat untuk membantu pencegahan," ungkapnya.

Menurutnya produk-produknya dijual melalui online, pameran dan tutur lisan ke lisan. Permintaan, menurut dia, selama ini datang dari berbagai daerah, seperti Bali, Cilacap, dan Kalimantan Timur.

Penasihat dari sentra Jamu Gendong Kiringan ini mengungkapkan sejak virus Corona mewabah, penjualan jamu di kampungnya meningkat cukup tajam. Kata dia, total perajin jamu di kampung Kiringan berjumlah 132 orang. Sebagian di antaranya berjualan di pasar-pasar tradisional.

"Saat saya tanya, mereka mengatakan selalu diminta pelanggannya di pasar untuk menyuguhkan jamu sebagai penangkal Corona. Secara penjualan meningkat. Satu penjual bisa melayani sampai 30 pembeli," kata dia.

Selain sebagai sentra Jamu gendong, kampung Kiringan juga terkenal akan kekayaan tanaman obat tradisional. Di kampung Kiringan terdapat 130 jenis tanaman obat. Tak heran jika Kampung Kiringan terkenal sebagai Desa Wisata Jamu Gendong.

Ratusan tanaman obat tersebut terbagi dalam beberapa kelompok. Ada tanaman liar untuk obat, tanaman hias untuk obat, sayur dan buah untuk obat dan terakhir tanaman obat dan keluarga (toga) untuk obat. Semua tanaman tersebut banyak tumbuh di pekarangan rumah-rumah warga.

Begitu juga di pekarangan rumah Sutrisno, yang hampir semuanya dipenuhi oleh tanaman obat. Ia tak sungkan memperkenalkan satu per satu tanaman yang tumbuh. Ada tanaman meniran. Tanaman tersebut merupakan jenis tanaman liar namun bisa dimanfaatkan untuk obat.

Di bagian lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharjo, mengimbau warga jangan panik dan jangan memakai masker jika tidak sakit. Pemakaian masker hanya untuk orang-orang berkontak langsung dengan pengidap dan orang sakit serta personel medis.

"Jika semua orang sehat memakasi masker maka kasihan yang sakit dan orang-orang yang sangat membutuhkan. Warga yang tidak sakit dan tidak berkontak langsung dengan pengidap, cukup jaga pola hidup sehat dan rajin cuci tangan," kata Agus. []

Baca Juga:

Berita terkait
Instruksi Wali Kota Tangerang Cegah Sebaran Corona
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memberikan Instruksi di lingkungan Pemkot Tangerang menghindari penyebaran virus Corona.
Meski Sumut Negatif Corona, Pembukaan TMMD Batal
Meski belum ada warga Sumut positif COVID-19, Kodam I/BBukit batalkan pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa.
Lapas Gowa Bekali Warga Binaan Cegah Corona
Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatanmemberi pembekalan kepada warga binaan mencegah virus corona
0
Jakarta Hajatan ke-495, Tokopedia & Dekranasda DKI Ajak Masyarakat Dukung UMKM Lokal
Dalam rangka menyambut HUT ke-495 DKI Jakarta 22 Juni 2022 Tokopedia mencatat beberapa kategori paling laris sepanjang kuartal II 2022 di ibu kota.