Pencarian Korban Longsor Kalijering Kebumen Terkendala Cuaca

Pencarian hari ketiga korban longsor di Kalijering Kebumen belum membuahkan hasil. Cuaca membuat pencarian tidak berjalan maksimal.
Tim SAR gabungan harus berjibaku dengan tanah berlumpur guna mencari korban longsor di Kalijering, Kebumen. Pencarian hari ketiga terkendala cuaca yang kurang mendukung. (Foto: Tagar/Istimewa)

Kebumen - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban longsor di Dukuh Krajan, Desa Kalijering, Kecamatan Padurekso. Pencarian korban Jemarun, 48 tahun, pada Jumat, 12 Februari 2021 tidak bisa maksimal karena terkendala cuaca.

Kepala Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan hari ketiga pencarian korban longsor Desa Kalijering hasilnya nihil. Sebab cuaca tidak mendukung proses pencarian.

"Cuacanya pagi mendung, siangnya hujan dengan intensitas ringan. Pencarian hari ini tidak bisa maksimal karena cuaca," jelasnya saat ditemui awak media di lokasi pencarian.

Hujan yang mengguyur Desa Kalijering siang tadi membuat tanah di area longsoran menjadi gembur. Ditambah tumpukan material yang terlalu tinggi, dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Ekskavator kami gunakan untuk membuka akses jalan menuju lokasi.

Pencarian kali ini, pihaknya menerjunkan setidaknya 200 relawan dan sejumlah alat berat untuk mempercepat proses pencarian. Keberadaan ekskavator sangat dibutuhkan mengingat area terdampak longsoran mencapai sekitar empat hektare. 

"Ekskavator kami gunakan untuk membuka akses jalan menuju lokasi. Hanya saja, kami belum berani sampai ke titik ditemukannya dua korban lain sebelumnya. Karena kondisi tanah di sana gembur," terangnya.

Tak hanya melakukan pencarian korban di titik longsor, Basarnas Cilacap juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Kalijering dan BPBD Kebumen untuk melakukan penyisiran sungai sekitar tempat kejadian

Pasalnya, kemarin daerah tersebut terendam banjir. Kondisi itu bisa membuat kemungkian tubuh Jemarun terhempas ke sungai dan terseret arus banjir.

"Ini tadi sudah dikerahakan tim untuk melakukan penyusuran sungai, menindaklanjuti hal tersebut," imbuhnya.

I Nyoman berharap korban Jemarun bisa ditemukan dalam kurun waktu kurang dari seminggu pascakejadian. Mengingat SOP pencarian Basarnas hanya selama tujuh hari. Setelah itu dilakukan upaya pemantauan.

Baca juga: 

Diketahui, tebing perbukitan setinggi 100 meter di Dukuh Krajan RT 1 RW 2 Desa Kalijering, longsor pada Selasa, 9 Februari 2021. Longsor yang terjadi pada pukul 18.30 WIB itu menimpa tujuh rumah warga.

Enam rumah warga mengalami kerusakan parah dan satu rumah mengalami kerusakan ringan akibat longsor tersebut.

Tiga warga dinyatakan hilang tertimbun dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah Tarsinah, Doniatun dan Jemarun. Tarsinah dan Doniatun sudah ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia pada Rabu, 10 Februari 2021. [] 

Berita terkait
Hujan Deras Menyebabkan Enam Lokasi Longsor di Bantul
BPBD Bantul Yogyakarta mencatat hujan deras pada Selasa sore - Rabu pagi menyebabkan tanah longsor di enam lokasi di Bumi Projotamansari.
Mensos Cek Lokasi Longsor Jomblang Semarang Tewaskan 2 Warga
Mensos Tri Rismaharini mengecek lokasi longsor di Kota Semarang yang tewaskan dua warga. Risma siap bantu relokasi warga.
Longsor di Kalijering Kebumen: 2 Meninggal, 1 Masih Dicari
Longsor menerjang 4 rumah warga Desa Kalijering, Kebumen. Tiga warga terimbun. Dua korban ditemukan meninggal dunia dan satu masih pencarian.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)