Purbalingga - Pria pencari batu akik, Gino 40 tahun, warga Kedungmenjangan RT 03 RW 02 Kecamatan Purbalingga, Purbalingga, Jawa Tengah dikejutkan dengan temuan granat, Selasa, 7 Januari 2019. Peledak tersebut ditemukan disela kegiatannya mencari bahan batu berwarna di Sungai Klawing.
Gino sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di bank swasta di Purbalingga. Sekitar pukul 11.00 WIB, di sela ritunitasnya sebagai sekuriti, ia mencari tambahan penghasilan dengan mencari bahan batu akik di Sungai Klawing, wilayah Kelurahan Bancar RT 06 RW 03.
Namun belum lama menyusuri pinggiran sungai, matanya tertambat pada sebuah benda bulat mirip roda kulkas di antara batuan sungai. Ia pun memeriksa lebih dekat.
Setelah kami amati, benda tersebut mirip granat. Tapi kondisinya sudah berkarat.
Awalnya Gino berharap benda tersebut adalah jenis batu tua yg bisa dibuat akik. Namun karena tidak tahu jenis apa temuan tersebut dan rasa penasaran yang tinggi, ia memanggil Amayoto 50 tahun, warga Kelurahan Purbalingga Lor RT 03 RW 03 yang tengah memancing tak jauh dari lokasi temuan.
"Setelah kami amati, benda tersebut mirip granat. Tapi kondisinya sudah berkarat," ujar dia.
Dari temuan itu, Gino melapor ke petugas TNI Babinsa setempat. Selanjutnya dua orang anggota Koramil 01 Purbalingga Sertu A. Saragih dan Sertu Agus mendatangi lokasi dan mengamankan sekaligus meminta keterangan seputar temuan granat.
Koordinasi TNI dan Polri dilakukan. Dandim 0702 Purbalingga Letkol Inf Yudhi Novrizal melalui Kepala Penerangan Kodim Sertu Satria Ferry Sonarya mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian Purbalingga lewat Polres Purbalingga dan diteruskan ke tim Jihandak Brimob BS Banyumas.
"Setelah memeriksa temuan tersebut, kami kordinasikan dengan tim Jihandak Brimob Banyumas," terang Ferry.
Pada pukul 13.55 WIB, granat tersebut dilakukan langkah disposal dengan cara diledakkan. Diledakkan menggunakan TNT di pinggiran Sungai Klawing dan dipastikan bahwa granat tersebut hancur.
Dari hasil pemeriksaan diketahui granat jenis manggis buatan Jerman tahun 1942. Meski sudah berkarat namun dimungkinkan masih aktif sehingga dilakukan peledakan di tempat yang aman.
"Jika tidak diledakkan bisa membahayakan warga yang beraktivitas di sungai. Dan untuk memastikan lokasi tersebut sudah aman, petugas juga menyisir sekitar lokasi namun tidak ditemukan adanya granat lain," jelas Ferry. []
Baca juga:
- Perakit Bom Palsu di Barru Ternyata Pelajar SMP
- Nelayan di Bone Tangkap Ikan Pakai Bom
- Granat Aktif Terbungkus Plastik Ditemukan di Pangkep