Penambangan Ancam Pelestarian Situs Budaya Maros

Penambangan mengancam pelestarian situs budaya di Maros, salah satu penyebabnya adalah letusan dan semburan asap pabrik
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulawesi Selatan menemukan lukisan prasejarah di gua purbakala yang ditemukan rusak, Minggu 5 Mei 2019. (Foto: Tagar/BPCB/Aan Febriansyah)

Maros - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulawesi Selatan menyebutkan, proses penambangan yang berada disekitar situs menjadi salah satu ancaman yang serius bagi pelestarian cagar budaya. Salah satu penyebab yang menjadi ancaman dari penambangan adalah ledakan atau semburan asap pabrik.

“Tim BPCB mengaku belum bisa menemukan korelasi kerusakan gambar itu akibat ledakan atau semburan asap pabrik. Tapi memang yang namanya getaran akibat ledakan, asap dan debu itu menjadi ancaman serius bagi upaya pelestarian situs,” ujar tim pengkaji BPCB Sulsel, Rustan Lebe saat dikonfirmasi Tagar, Minggu 5 Mei 2019.

Tahun 2018, menurut Rustan telah dilakukan pengkajian untuk mengukur seberapa cepat kerusakan gambar prasejarah itu. Salah satu kasus, ditemukan hanya dalam kurun waktu 4 bulan, kerusakan satu gambar sangat signifikan.

Kalau soal berapa lama kerusakannya, itu masih kita kaji. Tapi satu kasus di gua Jarie Maros, kita temukan di dalam gua itu sampai 1,36 sentimeter persegi. Ini terbilang sangat cepat sekali terjadi, tapi kita tidak bisa generalkan.

BPCB Sulsel atas kajian yang dilakukan ini dapat menentukan jangka kerusakan satu gambar prasejarah di dalam satu gua, sekaligus mencari faktor percepatan kerusakan. Data inilah yang akan digunakan untuk menentukan pola yang akan dilakukan untuk memperpanjang usia gambar.

"Kalau kerusakan itu hukum alam. Tapi dengan pengkajian ini kita mau kerusakannya di minimalisir untuk memperpanjang usia satu objek gambar. Data itulah yang nantinya akan menentukan pola apa yang akan kita pakai dalam pelestariannya," ujar Rustan.

Sebelumnya, pihak BPBC menemukan 315 lukisan prasejarah yang rusak dari total 340 di lima gua prasejarah setelah melakukan monitoring selama kurun waktu lima tahun terakhir. Di kawasan karst Maros Pangkep sendiri, terdapat 310 gua, dan 242 gua diantaranya terdapat berbagai gambar manusia prasejarah di dalamnya.

Baca juga

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.