Kombatan GAM: Prabowo Pahlawan? Dia Tokoh Perusak Lingkungan Aceh

Kombatan GAM mengungkap rahasia lahan Prabowo di Aceh, termasuk mempekerjakan orang asing.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat kedua yang hanya diikuti capres yakni capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres 02 Prabowo Subianto tanpa wapresnya itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Banda Aceh, (Tagar 23/2/2019) - Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Linge, Fauzan Azima mengatakan PT Tusam Hutani Lestari (THL) perusahaan milik calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto yang berada di Aceh Tengah pernah mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) asal daerah China.

Fauzan Azima waktu itu yang pernah bertugas membawahi wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah menceritakan pada tahun 2015 masyarakat Aceh Tengah terkejut dengan pembangunan gudang besar di daerah Isak kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah. Pembangunan gedung tersebut di lahan HTI THL milik Prabowo.

"Setelah gedung itu selesai, awalnya masyarakat tidak tahu untuk apa? Ternyata bangunan tersebut untuk tempat pengumpul getah-getah pinus," kata Fauzan saat dikonfirmasi Tagar News di Banda Aceh, Jumat (22/2).

Saat itu kata Fauzan, masyarakat setempat merasa begitu aneh sebab para pekerja yang menyadap dan mengumpulkan getah di PT Tusam Hutani Lestari (THL) adalah orang-orang China yang sama sekali tidak mengerti Bahasa Indonesia.

"Pihak THL tidak menjelaskan bagaimana mereka bisa masuk ke Aceh Tengah, tetapi masyarakat tidak peduli karena mereka pikir itu adalah tenaga kerjanya PT THL," ungkapnya.

Menurut Fauzan, sejak tenaga kerja asing asal China tersebutlah THL aktif untuk menyadap getah, walaupun itu bukan tugas utamanya. Tugas utama THL menanam dan memasok kayunya untuk pabrik KKA.

"Tetapi itu tidak pernah dilakukan karena PT THL adalah perusahaan black list karena tidak pernah membayar utang-utangnya dan memberhentikan tenaga kerjanya tanpa pesangon," ungkap Fauzan.

Masalah lainnya sambung Fauzan, ialah terkait penyadapan getah pinus yang bisa menyebabkan terjadinya pemusnahan massal pohon-pohon pinus di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sebab cara penyadapan getah pinus merusak pohon-pohon pinus, bahkan pinus yang berdiameter 20 sentimeter  pun sudah diambil getahnya.

"Kalau mau lebih jelas sebaiknya datang ke kampung Isaq, Kecamatan Linge, Aceh Tengah, tanya langsung kepada masyarakat di sana, pasti mereka akan cerita tentang itu," terangnya.

Bahayanya sambung Fauzan, bisa dilihat dari kematian pinus tersebut karena penyadapan yang tidak memenuhi aturan dan apabila terjadi kebakaran tidak akan bisa dipadamkan karena batangnya telah habis terkelupas dan getah telah meleleh sampai ke tanah serta sangat mudah terbakar.

"Kalau itu terjadi maka tamatlah riwayat kopi Gayo karena akan terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan kualitas dan produksi kopi Gayo semakin rendah," keluhnya.

Maka sambung Fauzan, sangat disayangkan jika ada yang menilai adanya PT Tusam Hutani Lestari (THL) di Aceh Tengah itu menguntungkan bagi masyarakat.

"Jadi adalah keliru kalau Kadis Kehutanan Aceh mengatakan Prabowo pahlawan, bagi saya justru adalah tokoh perusak lingkungan Aceh," tegasnya. []

Baca juga:

Berita terkait