Pemulihan Pasca Gempa NTB, Target Maret 2019 Selesai

Kegiatan ini dilakukan untuk proses percepatan pembangunan rumah warga yang terdampak gempa.
Proses pembangunan rumah warga terdampak gempa di Kota Mataram. (Foto: Tagar/Harry)

Mataram, (Tagar 20/12/2018) - Danrem 162 Wira Bhakti Colonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, memimpin rapat koordinasi (Rakor), Rabu (19/12). Kegiatan ini dilakukan untuk proses percepatan pembangunan rumah warga yang terdampak gempa. Selain itu, akan dilaksanakan operasi teritorial oleh Korem 162.

"Operasi tersebut merupakan bagian dari percepatan proses rehab rekon dengan harapan satu atau dua bulan kedepan terjadi perubahan pembangunan  yang signifikan," ungkap Ahmad Rizal usai menggelar.

Terkait dengan proses percepatan pembangunan, Danrem sudah melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Tadi kami sudah koordinasikan dengan tim, BPBD dan PUPR tentang masalah-masalah yang tersumbat ini untuk diakomodir dengan mencari stimulan atau jalan keluar kedepan sehingga pembangunan rumah Huntap pada bulan Januari nanti lebih cepat lagi," harapnya.

Menurut dia, hingga saat ini jumlah Aplikator dan Fasilitator masih kurang dan juga menjadi kendala dan hambatan dilapangan. Karenanya, kedepan akan ditambah lagi untuk mempercepat pembangunan.

Hunian TetapDanrem 162 Wira Bhakti, Colonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani saat memberikan keterangan kepada wartawan usai gelar Rakor penanganan pasca gempa NTB. (Foto: Tagar/Harry)

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman NTB, I Gusti Bagus Sugihartha, menjelaskan jumlah rumah yang akan diselesaikan secara totalitas sebanyak 216 ribu namun prioritas saat ini sebanyak 75 ribu yang rusak berat.

Hingga saat ini rumah yang sudah dalam proses pembangunan lebih dari 2 ribu unit.

"Pembangunan rumah itu tidak satu dua hari selesai, itu membutuhkan waktu yang panjang dan secara kuantitas jumlah rumah yang siap huni sudah sekitar 90an unit," ucapnya.

Rapat ini dilaksanakan untuk mengevaluasi persoalan yang menjadi hambatan mulai dari pendataan, pelaksanaan pembangunan, sistem pendistribusian pendananya, termasuk di dalam kelompok masyarakat (Pokmas). Setelah itu, dicarikan solusinya.

"Pembuatan Huntap (hunian tetap) ini membutuhkan waktu yang panjang, sementara ini masyarakat menempati hunian sementara ada yang dibantu oleh Pemerintah, NGO maupun oleh masyarakat itu sendiri dengan standar kelayakan sudah terpenuhi," paparnya.

Menurutnya, pembangunan rumah Huntap ini akan ditargetkan selesai sekitar bulan Maret 2019, namun tetap melihat perkembangan dari pada hasil pelaksanaan oleh masyarakat itu sendiri.

Sementara itu, Kepala BPBD NTB Muhammad Rum menyampaikan, dalam waktu dekat akan ada pencairan dana sebesar Rp 1,1 triliun sehingga totalnya menjadi Rp 2,7 triliun.

"Yang menggembirakan semua dana sudah diserahkan kepada masyarakat sehingga itu menjadi peluang agar masyarakat segera membentuk kelompok masyarakat sesuai dengan tingkat pengelompokan kerusakan untuk memudah proses pencairannya. Pemerintah akan terus hadir untuk merecovery sesegera mungkin," jelas Ketua BPBD NTB.

"Pemerintah akan terus hadir untuk merecovery sesegera mungkin," pungkasnya.

Rakor digelar bersama OPD di Pemprov NTB, kabupaten dan kota, Ketua Rekompak, perwakilan Polda NTB, para Dandim dan Kasi Korem, Danyonif 742/SWY, serta Danka Satdisjan Korem. []

Berita terkait
0
Doa dan Amalan Selama Hari Tasyrik
Hari Tasyrik, tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah setiap muslim diharamkan untuk berpuasa dan dianjurkan untuk menikmati daging kurban.