Pemuda di Medan Pelihara dan Mandikan Ular Kobra

Berbeda dengan daerah yang diteror ular kobra, di Kota Medan, Sumatera Utara, ada seorang pemuda yang menyayangi ular kobra.
Ichwan Reptil ketika memegang ular kobra.(Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Beberapa daerah di Indonesia diteror ular kobra, mulai dari Klaten Yogyakarta, Bogor, Jember, Jakarta Timur sampai ke Makasar. Ular kobra atau ular sendok ini meneror dengan masuk rumah, kantor, muncul di permukiman padat penduduk.

Berbeda dengan daerah tersebut, di Kota Medan, Sumatera Utara, ada seorang pemuda yang menyayangi reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang ini. Dia juga tidak takut akan bahayanya.

Pemuda itu adalah Ichwan Syahbani, 23 tahun, warga Jalan Alfaka V, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.

Meski bertempat tinggal di daerah yang termasuk padat penduduk, memelihara dan menyayangi ular tidak membuatnya putus asa. Karena menurutnya, semua hewan atau binatang harus dijaga dan disayangi.

Ular kobra yang merupakan jenis ular pemangsa dan ganas, justru tidak banyak bergerak ketika tangan lembut Iwan mulai memegangnya. Dia memelihara ular kobra atau biasa disebut Naja Sumatera.

Ular berwarna putih agak kuning sepanjang 1,10 sentimeter itu sudah dua tahun dia pelihara. Setiap hari minggu selalu dimandikan, agar sisik dan kulitnya bersih, serta terhindar dari kutu yang dapat merusak bagian tubuhnya. Tidak lupa, diberikan makan secukupnya. Biasanya satu minggu mendapatkan makanan sebanyak dua ekor tikus.

Ichwan kepada Tagar, Kamis 19 Desember 2019 mengaku, tidak pernah merasa takut memelihara ular kobra. Karena menyayangi hewan atau binatang sudah ditanamkan dalam dirinya sejak kecil, bahkan dari kakek dan orang tuanya.

"Kalau perasaan takut memelihara ular kobra itu awalnya memang ada, tapi lama kelamaan perasaan itu sudah hilang. Hanya saja, kita harus selalu hati-hati, karena ular kobra ini berbisa dan berbahaya. Kalau menyayangi hewan, itu memang sudah ditanamkan dalam diri, dari kakek dan bapak saya itu memang hobi binatang, sayang dengan binatang," ucapnya.

Ular KobraUlar kobra yang dipelihara Ichwan Reptil di rumahnya.(Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Dia hanya memelihara satu ekor, dari sebelumnya beberapa. Bahkan dia juga sempat merawat satu ekor king kobra yang panjangnya bisa mencapai dua meter.

"Saya biasanya mendapatkan ular dari teman-teman di berbagai daerah, ada juga dari warga sekitaran rumah, ular kobra ini saya dapat dari warga sini, dari tepi sungai di sini. Saya tidak pernah membeli dan tidak juga menjualnya, saya hanya memeliharanya. Kalau ada orang yang datang minta ular untuk berobat, itu selalu saya kasih, asal benar-benar untuk obat. Selain itu, saya juga pernah memelihara king kobra. Tapi ular itu saya berikan kepada teman saya, agar dia yang memeliharanya," kata lelaki yang biasa dipanggil Iwan Reptil.

Jika ular masuk ke rumah, jangan terlalu panik, antisipasi dan tangkap dengan alat pengamanan. Jangan banyak bergerak.

Jenis yang dipelihara Ichwan adalah ular kobra Sumatera dan berusia empat tahun, berkelamin betina. Menurut dia, setiap daerah, memiliki jenis dan corak ular kobra yang berbeda, tapi memiliki tingkat bahaya yang hampir sama.

"Semua ular kobra berbahaya, Bang. Apalagi jika ular itu dalam posisi terancam, akan menggigit orang jika dalam posisi terancam. Bisa ular kobra sangat berbahaya dan mematikan, karena bisa sampai ke jantung dan pembuluh darah," ucap Ichwan.

Jika melihat ular kobra di rumah, dia menyarankan agar tidak panik dan jangan membuatnya terkejut. Sebab, akan semakin liar jika merasa terganggu atau terancam.

king kobraIchwan Reptil ketika memegang ular king kobra.(Foto: Tagar/Istimewa)

"Jika ular masuk ke rumah, jangan terlalu panik, antisipasi dan tangkap dengan alat pengamanan. Jangan banyak bergerak. Jika mengancam keselamatan kita, kita bunuh saja. Selain itu, jika kita digigit, kita harus melakukan langkah cepat, yaitu mengikat bagian yang digigit, agar bisanya tidak menyebar, ada caranya, kemudian segera berobat ke dokter," tuturnya.

Selain itu, Ichwan sejak delapan tahun lalu, tepatnya tahun 2011, mulai diberikan izin oleh orang tuanya memelihara jenis ular lainnya, hingga berkembang biak.

Salah satu jenis yang berhasil diternaknya adalah ular piton, dia memelihara jenis reticulatus.

Bahkan ular ini sudah selama lima tahun dipeliharanya, hingga beratnya mencapai 70 kilogram dan panjangnya sekitar lima meter. Ular betina ini telah diberinya nama atau julukan, yaitu Juela.

"Iya, Bang. Namanya Juela, itu dari telur saya pelihara, awalnya telur ular itu dikasih oleh kawan, sesama pecinta satwa, lalu telur itu saya letakkan di tempat yang panas dengan alat yang memang untuk menetaskan telur. Setelah telur itu menetas, lalu saya kasih makanan sampai beratnya 70 Kg," kata dia.

Secara kesuluruhan kini dia memelihara dan merawat sembilan ekor, di antaranya tujuh ekor berjenis piton reticulatus, dan satu ekor ular kobra.

"Piton jenis reticulatus ada lima ekor, ukuran hampir sama panjangnya, yaitu tiga sampai lima meter, ada jenis kobra dan lainnya. Semua kita masukkan dalam kandangnya," tandas Ichwan.[]

Berita terkait
Resep Lezat Sate Ular Kobra
Ular kobra memang menyeramkan, tetapi kalau pintar mengolahnya menjadi olahan makanan, tentu rasanya lezat dan gurih.
Lezatnya Ular Kobra, Inilah Gerai Kobra di Jakarta
Marak teror ular kobra, siapa sangka dagingnya bisa diolah berbagai makanan. Inilah sejumlah gerai dan tempat khusus yang menyajikan menu kobra.
Iin Ayu, Perempuan Penakluk Kobra dari Purwokerto
Iin Ayu, perempuan asal Purwokerto, Banyumas, punya 150 ekor ular berbagai jenis dan ukuran.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.