Pencapaian Kinerja Pemprov NTT Selama Pandemi Covid-19

Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan manusia, tetapi juga sekaligus memukul sendi-sendi ekonomi dunia, termasuk Indonesia.
(Foto: Dok. Pemprov NTT)

Jakarta - Pemerintah Provisnsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengajak masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dan daya juang dengan mengobarkan semangat yang menyala-nyala bersama-sama memerangi berbagai permasalahan sosial ekonomi demi mewujudkan visi “NTT bangkit menuju sejahtera”.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan manusia, tetapi juga sekaligus memukul sendi-sendi ekonomi dunia, termasuk Indonesia.

"Saya menyadari bahwa segala kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dapat berhasil apabila mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan berbagai elemen pemangku kepentingan strategis di daerah ini," kata Gubernur Viktor dalam pidato HUT RI ke-76, Senin, 16 Agustus 2021.

Oleh karena itu, melalui perayaan kemerdekaan ini, Gubernur NTT mengimbau kepada semua lapisan masyarakat Nusa Tenggara Timur di mana-pun berada, agar meninggalkan ketakutan berlebihan terhadap ancaman covid-19.

"Mari kita mulai membangun kepercayaan diri untuk kembali kerja produktif dengan memperhatikan protokol kesehatan. Pengalaman menunjukkan, bahwa pasien positif Covid-19 dapat disembuhkan dengan obat-obatan yang ada, tetapi rasa takut tidak ada obatnya," kata Viktor.

Viktor menegaskan, harapan hanya dimiliki oleh orang yang sehat lahir-bathin sebagaimana pesan dalam pepatah Arab bahwa “seseorang yang memiliki kesehatan akan memiliki harapan, dan seseorang yang memiliki harapan, ia akan memiliki segalanya.”

"Marilah kita memelihara sikap optimis dan positif untuk memerangi virus berukuran mikro yang tidak kasat mata ini dengan disiplin dan hidup solider dengan sesama. Inilah kesempatan terbaik bagi masyarakat NTT untuk bangkit lebih cepat, manakala bangsa-bangsa lain masih bergumul keras mengatasi ancaman virus ini," ujarnya.

NTT, lanjut Viktor, terus fokus melawan musuh endemi yang sekian lama membelenggu, yaitu kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan dengan sungguh-sungguh memanfaatkan segala kekayaan sumberdaya yang dimiliki.

"Kita persiapkan pariwisata dengan dukungan peternakan, pertanian, perikanan dan produksi kelautan. Kita persiapkan berbagai produk kerajinan, kita dukung industri kecil dan mikro yang ada agar saat pandemi ini berakhir," katanya.

"Produk-produk NTT sudah berhasil menjangkau berbagai pasar dan NTT dapat membuktikan diri sebagai salah satu daerah yang cepat pulih dan bangkit menjadi lebih baik," ujarnya.

Selama pandemi ini, Pemerintah Provinsi NTT tetap berusaha untuk bekerja produktif dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang.

Pertama di bidang kesehatan, pada awal tahun telah terjadi wabah Demam Berdarah Dengue atau DBD di hampir seluruh Wilayah NTT dengan total penderita DBD pada tahun 2020 sejumlah 5.949 jiwa, dan kematian mencapai 59 jiwa.


Prinsip utama dari penyediaan infrastruktur adalah pembangunan yang menyeluruh, tuntas dan tidak boleh setengah-setengah agar tercipta daya ungkit yang berarti bagi kemajuan ekonomi NTT.


"Sampai dengan bulan juli 2021 kecenderungan terjadi penurunan dimana total penderita DBD sejumlah 1.328 jiwa, dan kematian mencapai 9 jiwa. Kita bersyukur bahwa melalui kerja sama penanganan antara pemerintah dan masyarakat, maka kasus DBD dapat diatasi," katanya.

Bidang pendidikan, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota senantiasa berupaya meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam pendidikan pada tiap jenjang pendidikan, yang tergambar dari besaran Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).

Saat ini pemerintah NTT juga mengembangkan 9 sekolah pusat keunggulan atau sekolah percontohan yang akan menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada serta memanfaatkan sumber daya alam lokal dalam bidang kemaritiman, seni, pariwisata serta industri kreatif melalui penguatan dan peningkatan kompetensi.

"Bidang pariwisata, seperti kita ketahui bersama bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak pandemi covid-19 ini. Di berbagai belahan dunia industri pariwisata paling pertama terpengaruh negatif sejak diterapkan kebijakan penutupan wilayah, dan menurut prediksi beberapa ahli ekonomi bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang akan terakhir pulih," kata Gubernur Viktor.

Terhadap kondisi ini, sejak pertengahan Juni tahun 2020, Pemerintah Provinsi NTT dengan didukung para pelaku industri pariwisata telah melakukan suatu loncatan yang berarti dengan memanfaatkan gerakan new normal untuk mengaktifkan kembali pariwisata NTT sebagai langkah awal untuk pemulihan.

"Langkah ini kita lakukan dengan tujuan untuk mengirim sinyal ke seluruh penjuru dunia bahwa pariwisata NTT sudah siap untuk menerima kunjungan, tentunya dengan jaminan keamanan dan kenyamanan wisatawan melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat, namun tidak mengurangi unsur pleasure atau kesenangan," katanya.

Sementara itu di bidang pertanian, sejak Tahun 2019 telah dilaksanakan program Tanam Jagung Panen Sapi atau TJPS di Kabupaten Kupang dan tahun ini diharapkan dilaksanakan di 22 Kabupaten/Kota.

Mekanisme pelaksanaan TJPS, yakni petani menanam jagung, hasilnya dibelikan sapi, ayam, babi, kambing sebagai hewan ternak dengan tujuan meningkatkan produksi dan produktivitas jagung, adanya kepemilikan ternak dan memelihara ternaknya sendiri dan meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan petani.

Program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan pendapatan petani melalui peningkatan produksi dan produktivitas jagung serta pemerataan kepemilikan ternak sapi dan peningkatan populasi ternak sapi.

"Saya sangat optimis dengan keberhasilan program ini karena mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dan hasilnya telah dinikmati oleh beberapa kelompok tani di NTT. Saya berharap Pemerintah Kabupaten juga mengalokasikan APBD dan mempersiapkan petani untuk pelaksanaan Program TJPS ini," katanya.

Pada bidang pertenakan, masyarakat peternak NTT setiap tahun secara terus-menerus berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dan kerbau secara nasional. Rata-rata setiap tahun dikirim 12 juta kg daging sapi untuk mencukupi konsumsi daging sapi secara nasional yang masih tergantung pada impor.

Oleh karena itu, pembangunan peternakan difokuskan pada peningkatan produksi dengan meningkatkan populasi 1,3 juta lebih dan saat ini populasi sapi sebanyak 1.176.317 ekor.

Pemerintah terus menyiapkan pakan ternak ruminansia dan pengembangan sentra-sentra pembibitan sapi pada kawasan peternakan di Pulau Sumba, Kabupaten Kupang, TTS, Malaka.

Kemudian Manggarai, Manggarai Barat dan Ngada serta mengintegrasi pertanian dan peternakan dalam pola “Tanam Jagung 10.000 Ha, Panen Sapi 10.000 ekor di Pulau Sumba, Timor, Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Flores Timur, Ende, Ngada dan Rote Ndao.

Pada bidang Kelautan dan Perikanan, berdasrkan potensi kelautan dan perikanan yang kita miliki, telah dikembangkan perikanan tangkap, perikanan budidaya serta budidaya rumput laut yang diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup nelayan dan pembudidaya.

"Pembangunan sektor perikanan dapat menciptakan perluasan kesempatan kerja, meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan, mengoptimalkan pengolaan sumber daya ikan, meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya saing komoditas perikanan," katanya.

Pada bidang infrastruktur, sebagai roda penggerak pembangunan, ketersediaan infrastruktur berbanding lurus dengan peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan pembangunan infrastruktur dikategorikan sebagai bentuk investasi dengan tingkat pengembalian ekonomi dalam jangka panjang.

"Kami berkomitmen untuk memenuhi ketersediaan infrastruktur jalan, jembatan dan pengairan di NTT, khususnya pada daerah-daerah yang menjadi sentra produksi pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata," katanya.

"Prinsip utama dari penyediaan infrastruktur adalah pembangunan yang menyeluruh, tuntas dan tidak boleh setengah-setengah agar tercipta daya ungkit yang berarti bagi kemajuan ekonomi NTT," ujar Gubernur NTT, Viktor Laiskodat. []

Baca Juga: Warga Perbatasan NTT-Timorleste Kini Nikmati Listrik 24 Jam

Berita terkait
Tak Terima Dinyatakan Covid-19, RS di NTT Diancam Dibakar
Sekelompok orang mengancam akan membakar rumah sakit yang dianggap meng-covid-kan seseorang di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kemkominfo Percepat Pembangunan 421 BTS di Wilayah NTT
Pemerintah melalui Kemkominfo akan membangun 421 unit Base Transceiver Station (BTS) di wilayah NTT tingkatkan konektivitas digital
PLN Kucurkan Rp 20,8 Miliar Terangi 18 Desa Terpencil di NTT
PT Perusahaan Listrik Negara PLN (Persero) bergerak cepat melistriki 18 desa 3T di Nusa Tenggara Timur melalui program listrik desa.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.