Semarang - Banjir rob terjadi di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah (Jateng). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bertindak cepat dengan mengirimkan bantuan ke warga yang terdampak.
Gubenur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan pihaknya telah bergerak ikut serta menanggulangi musibah tersebut. Bantuan kepada warga terdampak, khusunya mereka yang terpaksa mengungsi telah disalurkan. "Ada pengungsi dan sudah dikirimkan bantuan," kata dia di Semarang, Kamis, 4 Juni 2020.
Menurut Ganjar, bupati dan wali kota daerah terdampak, juga sudah meminta izin mengeluarkan stok bantuan untuk diberikan kepada warga terdampak. Pihaknya pun segera mengizinkan mereka, untuk segera disalurkan. Tidak hanya itu, pihaknya juga memperhatikan segi kesehatan warga terdampak.
"Semua yang mengungsi, harus diatur di sana," ujar dia.
Dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir di Pekalongan dan daerah pesisir lain terjadi seiring masuknya pancaroba. Artinya, pada kondisi itu ketinggian air laut terjadi peningkatan. Dampaknya, gelombang air laut menerjang daratan dan itu cukup tinggi.
Ada pengungsi dan sudah dikirimkan bantuan.
Menyikapi hal itu, pemprov telah menyiapkan penanganan darurat. Rencananya penanggulangan sistematisnya sudah ada di sekitar Pekalongan, termasuk Kali Bremi Pekalongan.
Menurut Ganjar, awalnya persoalan banjir dan rob bisa ditangani melalui satu tahun anggaran, dengan besaran anggaran sekitar Rp 90 miliar. Namun karena Covid-19 melanda, maka refocusing terjadi di anggaran kementerian sehingga penanganan banjir dibuat multiyears.
Meski demikian, tindakan penanganan yang bersifat permanen juga akan dikerjakan tahun ini. Pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait untuk memulai pekerjaan, termasuk dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
"Kami akan support dan menyiapkan tata kelola yang ada di daerah itu," tutur gubernur milenial ini.
Saat ini, pihaknya memprioritaskan penanganan darurat seperti membantu masyarakat terdampak lebih dulu. "Kami butuh kerja sama untuk menyelamatkan orangnya, sambil tindakan darurat dilakukan," ujar Ganjar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana menambahkan pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa dua ribu karung untuk bronjong ke Kota Pekalongan dan dua ribu karung lainnya untuk Kabupaten Pekalongan.
"Bantuan itu sudah disalurkan," kata Sarwa, Jumat, 5 Juni 2020.
Selain itu, pihaknya menyalurkan pula paket sembako lengkap untuk warga terdampak. Per paket di antaranya berisikan beras, mi instan, ikan kemasan kaleng, dan lainnya. Bantuan tersebut disalurkan ke warga terdampak, termasuk warga yang mengungsi.
BPBD Jateng mencatat rata-rata jumlah pengungsi di tiap kota yang terdampak sekitar 200 jiwa. Para pengungsi itu biasanya hanya bertahan satu malam saja. "Karena banjirnya cepat surut. Banjir karena gelombang tinggi ini," tambahnya.
Banjir akibat gelombang laut ini terjadi di daerah pesisir utara Jateng meliputi Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kota Pekalongan, Batang, Kota Semarang serta Sayung, Kabupaten Demak.
Di Kota Pekalongan sejak akhir Mei hingga saat ini menggenangi sejumlah fasilitas umum. Setidaknya 7.700 keluarga terdampak bencana musiman tersebut.
Di Jalan Kusuma Bangsa terendam rob dengan kedalaman 30 hingga 50 sentimeter. Juga di kantor Kecamatan Pekalongan Utara, Koramil Pekalongan Utara, kantor perbankan, masjid di Kelurahan Krapayak dan jalan depan Kampus IAIN Pekalongan, ikut kena rob. []
Baca juga:
- Banjir Rendam 824 Rumah Warga di Lombok Tengah
- Cerita di Pengungsian Warga Korban Banjir Magelang
- Banjir di Kota Serang, Warga Mengungsi ke Musola
