7.700 Keluarga di Pekalongan Terdampak Banjir Rob

Sekitar 7.700 warga di pesisir Kota Pekalongan terdampak banjir rob. Sebagian terpaksa mengungsi di tempat aman.
Sejumlah pengendara melintas di salah satu ruas jalan di Kota Pekalongan yang terendam banjir rob. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Pekalongan - Banjir yang disebabkan meluapnya air laut imbas kondisi pasang atau rob menggenangi wilayah pesisir Kota Pekalongan. Lebih dari 7.000 keluarga di Pekalongan Utara terdampak bencana tersebut. 

Sebagian besar di antara mereka terpaksa mengungsi sementara di tempat aman mengingat belum ada tanda-tanda surutnya air rob. Meski rob sudah menerjang kawasan pesisir sejak Minggu, 31 Mei 2020.  

Hampir tiap tahun terjadi banjir rob. Tapi ini banjir rob paling parah pada tahun ini.

Relawan PMI Kota Pekalongan Arvian mengatakan‎ ketinggian gelombang mencapai tiga hingga empat meter. Tidak hanya menggenangi wilayah pesisir, tapi juga merusak bangunan warung yang berada di Pantai Sari. 

"Hampir tiap tahun terjadi banjir rob. Tapi ini banjir rob paling parah pada tahun ini," ujar dia, Kamis, 4 Juni 2020. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Sasmita menuturkan ratusan warga terpaksa diungsikan ke tempat aman seperti musala, kantor kelurahan hingga kantor kecamatan serta tempat lain yang aman dari jangkauan air. 

"Jika banjir terus meluas dan jumlah pengungsi bertambah, mereka akan dipindahkan ke Gedung Olahraga (GOR) Jatayu. GOR Jatayu‎ sudah kami siapkan untuk tempat pengungsian," ucapnya.

Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng Sarwa Pramana menyatakan warga biasanya hanya berada di pengungsian pada malam hari, siangnya mereka balik ke rumah untuk beraktivitas seperti biasa. Namun ada pula yang pulang ketika airnya sudah surut. 

"Karena banjirnya cepat surut. Banjir karena gelombang tinggi ini," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Achmad Luthfi terjun langsung ke kawasan Pekalongan Utara guna memantau kondisi sosial dan kamtibmas. Sekaligus memberikan bantuan ke pengungsi di Kelurahan Krapyak, Pekalongan Utara. Di kawasan tersebut, sekitar 7.700 keluarga terdampak banjir rob. 

Kapolda Lutfi meninjau lokasi pengungsian warga terdampak banjir dengan menggunakan perahu karet Brimob. Menuju lokasi pengungsian, kapolda bersama Pangdam IV/ Diponegoro Mayor Jenderal Mochammad Effendi serta Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz menyusuri genangan sedalam 20 hingga 50 sentimeter. 

Kapolda dan pangdam menyerahkan bantuan berupa sembako, makanan ringan hingga karpet, agar dapat langsung dimanfaatkan korban banjir di pengungsian.

“Kegiatan kami dalam rangka meringankan masyarakat yang terdampak rob. Dari 7.700 keluarga berdasar laporan pak wali kota, kami sudah siapkan satu dapur lapangan. Dimana dapur lapangan ini TNI, Polri dan masyarakat ikut. Jadi ada seribu bungkus yang bisa kami lakukan, ini terus menerus dan akan didistribusikan ke masyarakat,” tutur dia. 

Lutfi berpesan agar masyarakat selalu menjaga kesehatan sekaligus mengajak mereka yang mampu untuk membantu warga terdampak rob. 

“Masyarakat yang sekiranya memiliki rezeki lebih, khususnya pengusaha Pekalongan mari bersama-sama, menciptakan rasa sosial terhadap problem yaitu rob,” ucap dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Banjir Rendam 824 Rumah Warga di Lombok Tengah
Hujan deras mengguyur Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat menyebabkan 824 rumah warga terendam banjir.
Banjir Rob Terjang 30 Rumah Warga di Banyuwangi
Banjir rob juga merusak sejumlah perahu nelayan di di pantai Gerajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. BMKG memperingatkan cuaca buruk.
Jelang Buka Puasa, Banjir Kepung Ratusan Rumah Abdya
Sejumlah desa di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh terendam banjir.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.