Pemprov DKI Ajak Masyarakat Olah Sampah dengan Metode "Eco Enzyme"

Komunitas eco enzyme terus mengajak masyarakat untuk saling peduli dan berbagi terhadap lingkungan dan bumi.
Eco Enzyme. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Komunitas Eco Enzyme Nusantara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) mengajak mengelola sampah menggunakan metode "eco enzyme" sekaligus berpartisipasi untuk merawat lingkungan.

"Kerja sama dengan komunitas Eco Enzyme Nusantara ini merupakan bentuk kolaborasi Pemprov DKI dengan masyarakat yang sejalan dengan program KSBB Persampahan, yaitu gerakan bantu sesama yang mempertemukan kolaborator dengan masyarakat terkait dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat dan lestari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto, dalam siaran pers.

Dalam kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Taman Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu, 23 Januari 2022, Komunitas Eco Enzyme Nusantara memberikan sosialisasi, demo pembuatan, testimoni, percobaan dan pemberian contoh eco enzyme secara gratis. Selain itu, warga yang hadir juga bisa belajar di konter edukasi eco enzyme dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan bersih.

Asep mengatakan, dalam program kolaborasi ini, masyarakat dapat berpartisipasi aktif memilah sampah dan mendapat manfaat baik secara ekonomi dan ekologis dari pengolahan sampah tersebut.

Program kolaborasi tersebut juga berjalan berdampingan dengan program-program lain yang diusung Pemprov DKI Jakarta, seperti pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA).

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, hingga 9 November 2021, sebanyak 176 bantuan dengan nilai Rp 2,02 miliar dari 15 kolaborator dengan dua kolaborator berkomitmen direalisasikan KSBB Persampahan.

Adapun rincian jumlah bantuan untuk bank sampah ada 72, bantuan RW mencapai 98, dua bantuan terkait maggot dan empat bantuan terkait pengelolaan limbah minyak jelantah.

“Terima kasih kepada warga DKI dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara yang peduli menjaga kebersihan lingkungan. Kami berharap kolaborasi seperti ini bisa terus berjalan demi terciptanya Jakarta yang lebih bersih dan sehat,” ujar Asep, dikutip dari Antara.

Komunitas Eco Enzyme Nusantara berdiri pada 2019 atas kesadaran dan kepedulian yang sama dari pegiat lingkungan hidup atas isu pemanasan global, kondisi pengelolaan sampah, dan polusi lingkungan.

Wakil Ketua Umum II Eco Enzyme Nusantara, Paul L. Iskandar menjelaskan, komunitas ini memiliki semangat dalam penyelamatan bumi dari pemanasan global melalui pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme yang memberikan banyak manfaat. Menurutnya, komunitas eco enzyme terus mengajak masyarakat untuk saling peduli dan berbagi terhadap lingkungan dan bumi.

Komunitas yang diikuti relawan dari berbagai kota lebih dari 20 provinsi ini terus melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme.

“Kami mengajak warga DKI Jakarta untuk merawat lingkungan dengan eco enzyme sehingga dapat berkontribusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Ibu Kota yang akhirnya dapat terwujud Jakarta yang lebih sehat dan bersih," kata Paul.

Menurut Paul, sampah menjadi persoalan bersama yang juga harus diselesaikan bersama oleh setiap individu dan dimulai dari rumah tangga sebagai salah satu penghasil sampah. Menurutnya, setiap rumah tangga harus memulai memilah sampahnya, yaitu organik dan anorganik.

Sampah anorganik dipisahkan untuk diolah lagi (recycle) sehingga menghasilkan nilai tambah. Sedangkan, sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku eco enzyme.

"Kami bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk secara rutin melakukan sosialisasi serta edukasi pembuatan serta pemanfaatan eco enzyme secara lebih luas, dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas umum yang ada di wilayah DKI Jakarta. Eco Enzyme memiliki banyak manfaat dan sebagai salah satu solusi pengolahan sampah organik yang mudah dan murah, sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat," kata Paul. []


Baca Juga



Berita terkait
PLN Berhasil Bina Warga Olah Sampah Jadi Energi Alternatif
PLN memiliki 100 mitra binaan dan 12 desa binaan yang berhasil membantu pemerintah mengatasi masalah sampah menjadi energi alternatif.
Pemkot Yogyakarta Gandeng ISI Olah Sampah Jadi Kerajinan
Pemkot Yogyakarta gandeng ISI untuk pengolahan sampah pada bank sampah agar menjadi salah satu program kerajinan masyarakat.
Warga 157 RW di Kota Bandung Mengolah Sampah Rumah Tangga
Warga di 157 rukun warga (RW) di Kota Bandung, Jabar, tidak lagi buang sampah ke TPI karena warga mengolah sampah rumah tangga
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara