Pemkot Yogyakarta Konsisten Terapkan Pembelajaran di Rumah

Penyebaran virus mulai melandai di Kota Yogyakarta. Namun pemkot tidak tergoda membuka pembelajaran tatap muka di sekolah.
Seorang siswi di Kota Yogyakarta saat mengikuti proses pembelajaran di rumah. (Foto: Tagar)

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta belum tergoda membuka seluruh kegiatan belajar tatap muka di sekolah meski kondisi penyebaran pandemi di Kota Pelajar ini kembali melandai. Banyak pertimbangan yang dimiliki pemkot sehingga saat ini masih konsisten menerapkan pembelajaran dari rumah.

“Jadi, sampai saat ini kami masih melakukan pembelajaran dari rumah,” jelas Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Rabu, 14 Oktober 2020.

Apa yang diutarakan Heroe beralasan. Sebab, saat ini pembelajaran sekolah dari rumah masih efektif dilakukan. Terlebih saat ini kuota data internet bantuan pemerintah sudah terkirimkan kepada siswa masing-masing, sehingga sebagian besar proses pembelajaran dilakukan secara daring. “Bantuan kuota data diketahui sudah lebih dari 95 persen diterima siswa,” imbuhnya.

Baca Juga:

Menurut dia, meski kondisi pandemi di Kota Yogyakarta kembali melandai, namun daerah-daerah di sekitarnya masih menunjukkan angka fluktuatif. Atas dasar itu maka harus menjadi pertimbangan untuk membuka kelas tatap muka. “Apalagi siswa yang bersekolah di kota ternyata banyak juga yang berasal dari daerah sekitar kota,” jelasnya.

Pertimbangan kedua, kata Heroe, ketika untuk menjalankan sekolah tatap muka maka wajib mendapatkan persetujuan dari orang tua atau wali murid. Menurutnya, belum semua orang tua atau wali murid sepakat saat ini sudah perlu dilakukan sekolah tatap muka.

“Saat ini, memang ada sejumlah sekolah sudah mulai melakukan tatap mula sangat terbatas. Karena sebenarnya meskipun siswa tidak ketemu di sekolah, selama ini mereka sudah bertemu di rumah atau tempat-tempat pertemuan bersama,” ungkapnya.

Saat ini, memang ada sejumlah sekolah sudah mulai melakukan tatap mula sangat terbatas.

Sementara untuk mata pelajara tertentu, kata Heroe, seperti baca tulis dan hitung, setiap sekolah membuka konsultasi bagi siswa yang kesulitan masalah perlatan daring atau kesulitan akses pembelajarannya. “Tetapi ya tetap dibatasi maksimal setiap pertemuan hanya 10 siswa dengan prokes (protokol kesehatan) yang ketat,” tegas dia.

Lebih lanjut Heroe menjelaskan, berdasarkan provider yang digunakan siswa di Kota Yogyakarta untuk mengakses data internet dalam kegiatan belajar dari rumah yakni untuk siswa SD 40,3 persen menggunakan Telkomsel, 16,5 persen XL, lalu 15,4 persen dengan provider Indosat. 

Provider Tri sebanyak 15,4 persen, Smartfren dan Axis masing-masing 6,4 persen. Adapun siswa SMP di Kota Yogyakarta menggunakan Telkomsel sebanyak 30,3 persen, Tri (21,6 persen), Indosat (15,6 persen), dan masing-masing XL, Smartfren serta Axis berturut-turut 14 persen dan 5 persen.

Baca Juga:

“Adapun jumlah SD di Kota Yogyakarta ada 175 sekolah dengan jumlah siswa 43.861 orang. Lalu SMP ada 65 sekolah dengan jumlah siswa 20.268,” tutup Heroe.

Sebelumnya sekolah yang sudah membuka kelas tatap muka adalah SMK Negeri 2 Yogyakarta sejak 23 September 2020. Menurut Kepala SMK Negeri 2 Yogyakarta, Dodot Yuliantoro, pelaksanaan KBM tatap muka di sekolahnya berjalan lancar sesuai dengan ada di POS KBM tatap muka praktek masing-masing. Untuk menghindari kerumunan pihaknya membagi sekitar 1.800 anak didik kedalam dua sesi masuk KBM.

Dia mengatakan, sesi pertama dimulai pukul 07.30 sampai 10.30 dan sesi kedua yakni siang hari mulai pukul 12.30 hingga 15.30. “Pelaksanaan prokes secara ketat kami jalankan,” kata Dodot. []

Berita terkait
Pemkot Yogyakarta Hati-hati Izinkan Pembukaan Bioskop
Pemkot Yogyakarta tidak gegabah memberi izin operasional bioskop di wilayahnya. Keselamatan warga lebih diutamakan.
Jurus Pemulihan Ekonomi di Yogyakarta Menurut Sultan HB X
Perekonomian di DIY mengalami kontraksi imbas pagebluk. Menurut Sri Sultan HB X ada beberapa cara menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta.
Warga Hargomulyo di Kulon Progo Akhirnya Terima Bansos Beras
Setelah tertunda akibat klaster C-19, akhirnya warga Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo menerima bansos beras.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.