Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan menyalurkan paket sembilan bahan pokok (sembako) senilai Rp 200 ribu kepada 21.700 Kepala Keluarga (KK) terdampak Covid-19 atau virus corona. Paket sembako diberikan selama tiga kali untuk membantu warga terdampak Covid-19 atau virus corona.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan paket sembako ini adalah salah satu jaring pengaman sosial bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Harapan saya, semua warga terdampak bisa menerima bantuan. Jangan sampai ada tumpang tindih penerimaan bantuannya.
"Selain paket sembako, yang akan disalurkan pertengahan Mei ini adalah paket nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui, bantuan untuk penyandang disabilitas, pekerja seni-budaya dan pelaku pariwisata, serta insentif bagi santri dan penambahan beasiswa mahasiswa,” ujarnya kepada Tagar, Senin, 4 Mei 2020
Azwar Anas menjelaskan paket sembako itu terdiri atas beras 10 kilogram, sarden lima kaleng, minyak goreng, dan satu dus mi instan. Para penerimanya, kata Anas, ditentukan melalui data yang disusun dari tingkat desa/kelurahan.
Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada tumpang tindih data yang menerima bantuan. Karena saat ini ada banyak mekanisme bantuan yang digelontorkan pemerintah.
"Harapan saya, semua warga terdampak bisa menerima bantuan. Jangan sampai ada tumpang tindih penerimaan bantuannya. Dalam hitungan kami, semua warga miskin di Banyuwangi bisa ter-cover bantuan dari berbagai skema telah pemerintah berikan," kata Anas.
Ia menegaskan skema bantuan yang disiapkan keroyokan pusat, provinsi, dan daerah melebihi jumlah warga miskin yang ada di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Jadi jangan sampai tumpang tindih, agar kelebihan kuota bantuan bisa dinikmati warga terdampak non-DTKS,” ujarnya.
Anas secara khusus mengapresiasi para kepala desa, jajaran Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lurah, camat, dan dinas terkait yang bekerja keras akhir-akhir ini untuk memvalidasi data. Selain itu, juga melibatkan koordinasi RT dan RW.
”Tentu ada kendala-kendala teknis, ya memang saat ini semua sedang menghadapi masalah. Tapi semangat kades, lurah, BPD, camat, dan dinas terkait perlu diapresiasi, dan yang masih ada kekurangan bisa segera diperbaiki,” ujarnya.
Dia menambahkan, belanja sembako tersebut melalui Perum Bulog untuk mempermudah laporan, sekaligus tidak menimbulkan multitafsir terkait pengadaan barang dan jasa.
”Kami pastikan semua anggaran penanganan Covid-19 di Banyuwangi diperuntukkan sebagaimana mestinya," kata Anas. []