Pemilu Myanmar Tahun 2020 Cerminkan Keinginan Rakyat

Pemilu Myanmar tahun 2020 cerminkan keinginan rakyat, dan militer tidak dapat dibenarkan gunakan alasan cacat pemilu untuk merebut kekuasaan
Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, kibarkan bendera partai Liga Nasional Untuk Demokrasi dalam upacara untuk tandai hari pertama kampanye pemilu di markas sementara partai di Naypyitaw, Myanmar, 8 September 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pemilu Myanmar tahun 2020 lalu mencerminkan keinginan rakyat, dan militer tidak dapat dibenarkan menggunakan alasan cacat pemilu untuk merebut kekuasaan, seperti dikatakan oleh sebuah kelompok pemantau internasional, 17 Mei 2021, dalam laporan akhir mereka.

Jaringan Asia untuk Pemilu Bebas (ANFREL - Asian Network for Free Election), salah satu dari dua kelompok pemantau pemilu asing terakreditasi, menilai pemungutan suara pada pesta demokrasi itu memang tidak sebebas dan seadil pemungutan suara pada 2015. Namun, menurut kesimpulan mereka, hasil pemilihan umum 2020 pada umumnya, mewakili keinginan rakyat Myanmar.

“Meskipun pandemi Covid-19 berkecamuk, 27,5 juta orang telah memberikan suara mereka berkat kerja keras para petugas pemilu dan kesehatan. Suara mereka tidak bisa dibungkam," sebut laporan itu.

Ma Thuzar Wint Lwin  kontestan Miss Universe dari MyanmarMa Thuzar Wint Lwin, kontestan Miss Universe dari Myanmar, bawa poster "Pray for Myanmar" dalam peragaan busana tradisional di Hollywood, Florida, AS, 13 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - Miss Universe via Reuters)

Belum ada tanggapan junta militer atas laporan ANFREL itu. Kantor Berita Reuters telah menghubungi juru bicara junta militer, namun belum mendapat jawaban.

Militer sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan pelanggaran-pelanggaran besar terhadap pemilu itu, di mana Liga Nasional untuk Demokrasi –partai Aung San Suu Kyi- mengalahkan partai promiliter. Mereka mengambil alih kekuasaan setelah komisi pemilu membantah tuduhan itu. Militer menyatakan akan mengadakan pemilihan baru.

ANFREL, yang mengaku memiliki para pengamat di 13 dari 14 negara bagian dan wilayah Myanmar, menggambarkan tindakan militer untuk merebut kekuasaan tidak dapat dibenarkan.

Kudeta itu menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan karena memicu protes harian, pemogokan dan kehadiran milisi antijunta. Sebuah kelompok HAM mengatakan, pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 796 orang sejak kudeta berlangsung -sebuah angka yang dibantah militer.

Carter Center yang berbasis di Amerika Serikat (AS), yang juga melakukan pengawasan pemilu Myanmar tahun lalu, sebelumnya mengatakan bahwa para pemilih telah secara bebas dapat mengekspresikan keinginan mereka (ab/uh)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pesan Miss Myanmar di Miss Universe 2021 Rakyat Kami Sekarat
Kontestan Miss Universe 2021 dari Myanmar, Thuzar Wint Lwin, gunakan kontes kecantikan itu untuk suarakan sikap menentang junta militer
AS dan Inggris Prihatin Terkait Pertikaian di Myanmar
AS dan Inggris menyatakan keprihatinan terkait dengan pertikaian antara sipil dan junta militer di Myanmar
100 Hari Kudeta Militer Myanmar Misi ASEAN Mandul
Sampai 100 hari kudeta militer Myanmar yang rebut kekuasaan pemerintahan de facro sipil Aung San Suu Kyi perlawanan terhadap rezim meluas
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.