Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tercapai

Kementrian Koordinator bidang Perekonomian optimistis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan ada di bawah 5 persen.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan)

Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir optimistis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan ada di bawah 5 persen seperti yang diungkapkan sejumlah lembaga ekonomi, salah satunya INDEF.

“Kalau saya seperti saya kemukakan saya optimis bisa 5,3 persen,” ucap di JS Luwasa Hotel, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, 26 November 2019.

Terlebih, ia bukan salah satu orang yang percaya bahwa akan terjadi resesi ekonomi seperti yang dikhawatirkan berbagai lembaga ekonomi. “Saya termasuk tidak yakin akan terjadi resesi ekonomi dunia kira-kira gitu ya,” tuturnya.

Keyakinan yang dimiliki karena menurutnya tanda-tanda resesi ekonomi dunia sudah hampir hilang. Contohnya daya konsumsi masyarakat melemah, konflik di Hong Kong akan segera mereda, dan ketegangan Amerika Serikat dan China sudah mulai mereda.

“Dengan adanya itu, pasti global demand naik,” kata dia.

Ditambah pemerintah Indonesia tengah menggodok Omnibus Law, Undang-Undang Cipta Kerja, dan Perpajakan serta mendapatkan tax holiday per Oktober 2019 yang jumlahnya mencapai 500 triliun. Dengan demikian ia yakin investasi di Indonesia akan meningkat.

“Kemudian dengan pengembangan sektor-sektor industri yang berorientasi ekspor maka itu kalau 4,8 itu kita udah resesi namanya itu,” ujarnya.

Indonesia menurutnya bukan pertama kali menghadapi ancaman resesi. Ia mengatakan dulu Indonesia pernah berhasil melewati masa sulit yakni demand Brother’s pada 2008-2009.

“Kita itu bisa tumbuh 4,88 persen, parah banget waktu itu,” tuturnya.

Jadi, dengan data-data sederhana yang ia miliki seperti itu ia yakin pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. “Saya sangat tidak yakin 4,8 persen. Maka dari itu saya sangat yakin setidaknya 5,3 atau bisa lebih ya kalau proyeksinya saya,” kata dia. []

Berita terkait
Empat Tanda Ekonomi Dunia Menuju Resesi
Munculnya gejala atau tanda resesi ekonomi sudah tidak dapat terelakan lagi oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
Jokowi Bagikan Kiat Hadapi Resesi Ekonomi Dunia
Jokowi mengungkapkan akan ada efek buruk yang ditimbulkan dengan terjadinya resesi ekonomi di dunia aat berbicara dalam (KTT ROK-ASEAN CEO Summit.
INDEF: Target Pertumbuhan Ekonomi Terlalu Tinggi
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen dalam APBN terlalu tinggi.