Pemerintah Aceh Genjot Pelaku Usaha Kecil

Sebagai Motor Penggerak Ekonomi, pelaku usaha IKMA (Industri Kecil Menengah Aneka) diminta untuk terus mengembangkan usahanya.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat menggelar pertemuan dengan 50 orang pelaku IKMA di NA Coffee Premium , Simpang Tiga Setui, Banda Aceh, Sabtu 13 April 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh - Pelaku usaha IKMA (Industri Kecil Menengah Aneka) diminta untuk terus mengembangkan usahanya, sebab IKM merupakan salah satu motor penggerak perekonomian yang dimiliki masyarakat Aceh.

Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat menggelar pertemuan dengan 50 orang pelaku IKMA di NA Coffee Premium, Simpang Tiga Setui, Banda Aceh, Sabtu 13 April 2019.

Nova mengatakan, apalagi investasi luar yang diharapkan Aceh untuk mendongkrak perekonomian tak kunjung datang. Berbagai persoalan menjadi kendala bagi investor, hingga menunda untuk menanamkan modal triliunan di Aceh.

"Terlalu susah jika kita berharap pada investasi besar di Aceh. Ada rencana pabrik Semen Laweung, tapi berhenti. Ada penambangan batu bara di Nagan Raya juga bermasalah dan seterusnya," kata Nova.

Karena alasan itu, Pemerintah Aceh akan mendongkrak perekonomian melalui investasi sendiri dan juga kekuatan sendiri, yakni IKM. Untuk mengembangkan IKM, perlu menekankan kepada semua pihak untuk memperhatikan tiga komponen penting dalam usaha. Yakni modal, management dan marketing.

Persoalan permodalan, ia menekankan kepada Bank Aceh Syariah selaku bank daerah dan milik Rakyat Aceh untuk memperluas kredit pada sektor produktif. Serta memberi kemudahan regulasi kepada IKM untuk mendapatkan kredit tersebut.

"Kita tidak mengajak bank yang lain. Kita ajak bank punya kita," ujar Nova.

Zona kedua, management. Menurutnya yang diperlukan dalam zona ini adalah skill yang memadai pada pelaku usaha. Oleh karena itu, Nova meminta kepada pengusaha yang telah berhasil untuk membina usaha pelaku IKM lainnya, baik dari segi teknologi, tempat usaha maupun pilihan usaha.

"Zona ketiga, marketing. Ada yang sudah jago dalam wilayah ini seperti produk Minyeuk Pret," ujar Nova.

Namun demikian, Nova meminta kepada Kadin serta Dinas terkait untuk mensosialisasikan proses marketing kepada pelaku IKM Aceh.

Dalam kesempatan itu, Nova juga mendengar segala keluh kesah pelaku IKM di Aceh dalam mengembangkan usahanya. Di antaranya persoalan perizinan produk dari BPOM, promosi, permasalahan pemateri seminar entrepreneur, keterbatasan kemasan dan pengawasan pasar.

Merespon keluh kesah tersebut, Plt Gubernur langsung menindak lanjuti aspirasi pelaku usaha itu. Dalam hal kesulitan izin produk, Nova meminta kepada eselon 4 yang terkait perizinan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh untuk mengadvokasi segala izin produk IKM pelaku usaha.

Terkait hal promosi, Nova meminta kepada pihak Dinas Perindustrian untuk menggencarkan promosi melalui bidang promosi di dinas tersebut.

Selama ini pegiat IKM di Aceh juga memiliki kesulitan dalam memperoleh produk kemasan. Untuk itu, Nova meminta kepada salah satu pelaku usaha melakukan investasi pada bidang kemasan di KIA ( kawasan industri Aceh) Ladong yang telah disediakan pemerintah. 

Permasalahan anggaran, pemerintah siap membantu kredit produktif untuk sektor tersebut. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan sebesar 40 miliar.

Selain itu, KIA Ladong yang disediakan pemerintah untuk investasi luar, disediakan pemerintah untuk lokomotif ekonomi bagi para pelaku usaha IKM di Aceh. 

Untuk itu, Nova memberikan peluang kepada para pelaku usaha di Aceh yang kesulitan mendapatkan lahan agar dapat berinvestasi di kawasan tersebut.

"Jadi tugas pemerintah untuk menyediakan air bersih, listrik, jalan lingkungan di KIA Ladong," kata Nova.

Dengan demikian, maka pengusaha IKM dapat dengan mudah memulai proses produksinya di KIA. Komitmen Pemerintah Aceh dalam mendukung pelaku usaha IKM tersebut, direspon cepat oleh para pelaku usaha yang hadir, dengan menyepakati untuk berinvestasi di kawasan industri. []

Berita terkait
0
Demokrat: egah Polarisasi, Elit Politik Jangan Takut Berkompetisi
Demikian ditegaskan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterarannya pada Selasa, 28 Juni 2022.