Pembunuhan Sadis Kembali Terjadi di Yahukimo Papua

Pembunuhan sadis kembali terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua. Ini identitas dan kronologi korban dibunuh OTK.
Ilustrasi pembunuhan. (Foto: Pixabay)

Jayapura - Pembunuhan sadis kembali terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua. Kali ini pembunuhan dengan menggunakan panah dan senjata tajam menelan korban bernama Yausan, 31 tahun, warga Jalan Parasiso Distrik Dekai.

Sekelompok orang menganiaya Yausan hingga tewas di jembatan buatan Jalan Gunung, Distrik Dekai, Rabu 26 Agustus 2020 sore, sekira pukul 16.10 WIT.

Tiba-tiba sekelompok orang membawa alat tajam berupa busur panah, parang, kapak dan balok kayu langsung menyerang kami.

Informasi yang diperoleh Tagar dari kepolisian setempat menyebutkan, kejadian bermula ketika korban bersama rekannya hendak mengantarkan batu Batako menggunakan mobil pick up L300 ke rumah pemesannya, di sekitar kali Buatan, Kampung Masi.

Baca juga:

Korban ketika dalam perjalanan duduk di bak mobil bersama muatan Batako. Sedangkan rekannya bernama Bayu bersama ibu pemesan batu tersebut berada di dalam kabin.

Bayu, saksi selamat mengatakan, mereka dihadang sekelompok warga ketika hendak membelok ke arah jalan masuk Kampung Masi, tepatnya di pinggir Jembatan Kali Buatan.

"Tiba-tiba sekelompok orang membawa alat tajam berupa busur panah, parang, kapak dan balok kayu langsung menyerang kami," kata Bayu kepada polisi.

Yausan yang saat itu duduk di belakang bak mobil, kemudian diserang para pelaku hingga terjatuh dari mobil. Selanjutnya, saksi melaporkan kejadian tersebut kr Mapolres Yahukimo.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pihaknya mendapat laporan kejadian sekira pukul 16.40 WIT. Lalu menemukan korban dalam keadaan meninggal di pinggiran kali.

"Anggota kami menemukan korban dalam keadaan meninggal. Kemudian dievakuasi ke RSUD Dekai untuk dilakukan visum," kata Kamal dalam keterangannya, Rabu 26 Agustus 2020 malam.

Polisi pun telah memintai keterangan dari dua saksi korban selamat. Sementara, dua orang yang diduga sebagai bagian dari pelaku berhasil ditangkap. Kini keduanya masih menjalani pemeriksaan mendalam oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal.

Kamal menjelaskan, keduanya ditangkap saat aparat gabungan polisi dan TNI melakukan penyelidikan di sebuah kampung, sekitar lokasi kejadian.

"Saat personil gabungan melakukan pengejaran terhadap para pelaku di sepanjang Kali Buatan arah Kampung Masi, sempat diserang menggunakan anak panah, namun tidak melukai personil," ujar Kamal.

Pihaknya pun masih melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap para pelaku lainnya.

Kasus Pembunuhan ke Tiga

Sebelumnya, dua kasus pembunuhan sadis terjadi di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Pada 11 Agustus 2020 lalu, seorang Staf KPU Yahukimo bernama Hendry Jovhinsky, 24 tahun, warga Banyumas Jawa Tengah, dibunuh oleh dua orang tak dikenal menggunakan Sangkur di Jembatan Brasa, Distrik Dekai.

Polisi telah memburu pelaku yang merupakan mantan prajurit TNI yang dipecat dari satuannya atas kasus penjualan amunisi kepada kelompok separatis di Timika, beberapa tahun lalu.

Saya akan pimpin langsung pengungkapan kasus ini. Sangat sadis dan tidak manusiawi.

Kasus kedua terjadi pada 20 Agustus 2020 lalu, dengan korban Muhammad Thoyid, 39 tahun, seorang pekerja meubel asal Pasuruan Jawa Timur. Pelaku yang belum diketahui identitasnya memanah dan menyayat-nyayat tubuh korban di jalan perlintasan yang sepi.

Kasus dalam dua pekan ini pun telah menyita perhatian publik, terutama Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. Ia berencana akan bertolak ke Yahukimo untuk memimpin langsung pengungkapan kasus ini.

"Saya akan pimpin langsung pengungkapan kasus ini. Sangat sadis dan tidak manusiawi. Kalau korban sudah disayat dan dipanah begitu berarti ada dendam atau sentimen yang terjadi, ini akan kami ungkap," ujar Waterpauw di Jayapura, Selasa 25 Agustus 2020 lalu. []

Berita terkait
Wisma Atlet PON XX Papua Diresmikan
Wisma Atlet dan Kantor KONI Papua yang berada di Lapangan Mandala, Kota Jayapura, diresmikan Gubernur Papua Lukas Enembe
Jangan Berlebihan Menyambut Eks Napi Kasus Makar Papua
Kapolda Papua Jenderal Paulus Waterpauw mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan menyambut 4 eks narapidana kasus makar Papua.
Mahasiswa Papua Kenang 1 Tahun Rasisme di Surabaya
Mahasiswa Papua di Kota Surabaya melakukan aksi di depan Gedung Grahadi Surabaya untuk memperingati satu tahun terjadinya aksi rasisme.