Kapolda Papua: Tangkap Hidup atau Mati Pembunuh Yahukimo

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw menegaskan, pembunuh dua perantau di Papua harus ditangkap hidup atau mati.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw menegaskan jika pembunuh Staf KPU Yahukimo bernama Hendry Jovinsky 24 tahun, harus ditangkap hidup atau mati. Pelaku yang telah teridentifikasi itu masih dalam pengejaran aparat gabungan.

Menurut Waterpauw, pelaku merupakan mantan aparat keamanan yang dipecat dari satuannya karena terlibat kasus penjualan amunisi ke pihak kelompok separatis bersenjata di Timika, beberapa tahun lalu.

Saya telah perintahkan anggota di lapangan untuk menangkap hidup atau mati pelaku pembunuhan.

Kasus ini pun telah menguras perhatian publik termasuk dirinya. Itu sebabnya sejumlah pejabat utama Polda Papua dikirim ke Yahukimo untuk mengungkap fakta yang terjadi, sekaligus memburu pembunuh Hendry Jovinsky pada 11 Agustus 2020 lalu.

Demikian juga terhadap kasus pembunuhan Muhammad Thoyid, 39 tahun seorang pekerja meubel asal Pasuruan Jawa Timur, yang dibunuh secara sadis di Distrik Dekai, pada 20 Agustus 2020 lalu. Pelaku yang belum diketahui identitasnya memanah dan menyayat-nyayat tubuh korban di jalan perlintasan yang sepi.

"Saya telah perintahkan anggota di lapangan untuk menangkap hidup atau mati pelaku pembunuhan saudara Hendry Jovinsky yang merupakan Staf KPU Yahukimo. Kasus ini mencuri perhatian kami," tegas Waterpauw kepada wartawan di Jayapura, Selasa 25 Agustus 2020, siang.

Kini, polisi masih mendalami motif pembunuhan terhadap Jovinsky dan Thoyid. Pengungkapan dipimpin oleh Direktur Reskrimum Kombes Pol Kolestra Siboro, dengan bantuan Komandan Satuan Brimob Polda Papua Godhelp Mansnembra, serta Wadir Intelkam AKBP Agling Guntoro.

Laporan sementara, motif pelaku membunuh korbannya lantaran sakit hati karena dipecat dari satuannya. Namun ini masih kami telusuri. Sebab ada alibi dalam kasus ini berdasarkan keterangan saksi.

"Keterangan istri saksi mengatakan tidak dalam keadaan sakit ketika korban dan suaminya mengantarkn obat. Kedua, kenapa tidak ada usaha saksi untuk membela korban ketika terjadi penghadangan. Ini akan terungkap jika pelaku ditangkap," ujar Waterpauw.

Mantan Kapolda Sumatera Utara ini menambahkan, dalam waktu dekat dirinya akan bertolak ke Yahukimo untuk memantau perkembangan dua kasus tersebut.

"Saya akan pimpin langsung pengungkapan kasus ini. Sangat sadis dan tidak manusiawi. Kalau korban sudah disayat dan dipanah begitu berarti ada dendam atau sentimen yang terjadi, ini akan kami ungkap," jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Yahukimo Abock Busup meminta polisi segera mengungkap pelaku dalam dua kasus pembunuhan sadis yang merenggut dua nyawa perantau asal Pulau Jawa, dalam dua pekan terakhir.

Abock tak mentolerir para pelaku yang identitasnya sudah teridentifikasi oleh Polres Yahukimo. Ia berharap pelaku segera ditangkap agar motif di balik pembunuhan itu disampaikan ke publik.

"Tidak ada negosiasi atau denda adat. Pelaku harus ditangkap dan diproses hukum, sehingga menjadi pelajaran bahwa tidak boleh kriminal seperti itu terjadi di Yahukimo," tegas Abock kepada wartawan di Jayapura, Senin 24 Agustus 2020.

Saya minta Kapolres sebutkan inisialnya di media sebab sudah mengantongi nama pelakunya.

Abock mengutuk keras para pelaku dalam dua kasus pembunuhan itu. Menurutnya, toleransi antar warga asli Papua dan perantau di Yahukimo selama ini baik-baik saja. Tidak ada perbedaan antara warga pendatang dan orang asli Papua.

Dia menegaskan dua kasus tersebut adalah tindakan kriminal murni, dan tidak ada kaitannya dengan tahapan Pilkada di wilayah itu.

"Itu hanyalah kelompok tertentu dan kami sudah tau identitas pelakunya. Saya minta Kapolres sebutkan inisialnya di media sebab sudah mengantongi nama pelakunya," ujarnya. []

Berita terkait
Warga Pasuruan Jatim, Dibunuh OTK di Yahukimo Papua
Perantau asal Pasuruan Jawa Timur dibunuh orang tak di kenal di Jalan Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo Papua.
Jangan Berlebihan Menyambut Eks Napi Kasus Makar Papua
Kapolda Papua Jenderal Paulus Waterpauw mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan menyambut 4 eks narapidana kasus makar Papua.
Penyebab Terbunuhnya Kepala Kampung Meagama di Papua
Pembunuhan Ismail Elopere yang merupakan Kepala Kampung Meagama di Distrik Hubikosi ditenggarai hilangnya seorang warga bernama Kalolik.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.