Pembunuh Wanita di Makassar Pacarnya Sendiri

Misteri kematian wanita yang terbungkus seprei di sungai Jeneberang kota Makassar akhirnya terungkap, ternyata wanita asal NTT itu dibunuh pacarnya
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo bersama Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr. Raden Harjuno saat konfrensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Misteri kematian Jumince Sabneno, 30 tahun, wanita terbungkus sprei tepi Sungai Jeneberang Makassar, mulai terungkap. Wanita asal NTT ini ternyata tewas karena dibunuh oleh kekasihnya sendiri, Raymundus, 32 tahun.

"Korban dibunuh oleh pacarnya sendiri lalu mayatnya dibuang ke sungai Jeneberang," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat press release, Rabu 20 November 2019.

Pengungkapan kasus ini bermula dari adanya informasi pihak keluarga Jumince, jika selama ini ia telah menjalin hubungan dengan pelaku Raymunduz dan sempat tinggal bersama di salah satu kos di Kabupaten Gowa, Sul-Sel.

Dari keterangan tersebut, anggota Resmob Polda Sulsel langsung melakukan penyelidikan dan kurang dari 24 jam, pelaku pun ditangkap di tempat kerjanya di daerah Taeng, Kabupaten Gowa, Sul-Sel, Selasa 19 November 2019.

Korban dibunuh oleh pacarnya sendiri lalu mayatnya dibuang ke sungai Jeneberang.

"Mereka pacaran, sudah tinggal kurang lebih lima bulan, jadi TKP pembunuhan ini di kamar kosnya di Kabupaten Gowa," paparnya.

Dihadapan petugas, Raymundus mengakui jika ia yang membunuh Jumince. Ia pun melakukan hal tersebut saat Jumince tengah tertidur di kamar kosnya dengan cara memukul muka atau pipi sebelah kanan menggunakan tangan kiri, lalu mencekik lehernya dari belakang hingga tak bernyawa.

Ketika memastikan Jumince sudah meninggal dunia, Raymundus kemudian memukul kaki Jumince dengan menggunakan bambu dengan maksud agar kakinya dapat terlipat. Selanjutnya mayat Jumince dibungkus menggunakan kain seprei warna biru putih.

"Jadi setelah dibunuh, pelaku membungkus, dan dibawa dengan sepeda motor kemudian dibuang dari atas jembatan Barombong lalu ditinggalkan," tambahnya.

Motifnya korban sakit, kemudian meminta agar pelaku membawa ke rumah sakit.

Ibrahim Tompo menambahkan, Raymundus kesehariannya berprofesi sebagai buruh bangunan. Ia tega membunuh kekasihnya itu lantaran putus asa dan tak punya biaya untuk mengobati Jumince yang mengalami penyakit paru-paru.

"Motifnya korban sakit, kemudian meminta agar pelaku membawa ke rumah sakit, namun karena pelaku tidak punya uang. Akhirnya membunuh korban, alasannya supaya hilang beban," tukasnya.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr. Raden Harjuno mengatakan wanita asal Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini mengalami penyakit Tuberkulosis atau TB. Hal itu terungkap dari has otopsi dan temuan barang bukti obat di kamar kos pelaku.

"Jadi salah satu barang bukti ada obat paru-paru. Dari hasil otopsi didapatkan adanya kelainan pada paru-paru yang kita duga sakit paru-paru apalagi badannya kurus," terangnya.

Ditambahkannya, dari temuan otopsi, pelaku dan korban sempat berhubungan badan sebelum meninggal dunia."Memang pada temuan otopsi ada luka lebam di vagina bagian dalam. Jadi sebelumnya terjadi hubungan seksual. Penyebab kematiannya terhambatnya jalur pernapasan," paparnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Polisi Sebut Konflik di UMI Makassar Ditunggangi LSM
Polisi menyebutkan konflik di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ditunggangi oleh Lembaya Swadaya Masyarakat (LSM).
Pria Batam di Makassar Sembunyikan Sabu di Dubur
Untuk mengelabui petugas kepolisian, pria asal Batam menyembunyikan narkotika jenis sabu di dalam duburnya.
Polisi Grebek Salon Kecantikan Ilegal di Makassar
Tipiter Reserse Kriminal Polrestabes Makassar menggrebek salon kecantikan yang diduga melakukan kegiatan praktek ilegal.