Pembunuh 2 Bocah di Medan Sering Menganiaya Istri

Ibu dua bocah korban pembunuhan di Medan, meminta polisi memberikan hukuman mati kepada pelaku yang tak lain adalah suaminya.
Fahtulazanah (kiri), ibunda dua bocah yang dibunuh ayah tirinya ketika di RS Bhayangkara Medan, Senin 22 Juni 2020. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Fahtulazanah, 30 tahun, warga Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara, adalah ibu kandung IF, 10 tahun dan RA, 5 tahun, bocah yang dibunuh ayah tiri pada Minggu 21 Juni 2020.

R, tega membunuh kedua bocah dengan cara memukul kepala dan membuangnya ke dalam got dan tempat sampah di seputaran Sekolah Global Prima yang tidak jauh dari kediaman mereka.

Fahtulazanah kepada Tagar ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan pada Senin, 22 Juni 2020, mengaku suaminya orang yang kejam dan tidak berperikemanusiaan.

"Pelaku tega membunuh anak saya dengan cara kejam. Membenturkan kepala anak saya ke tembok dan membuangnya ke dalam got yang ada airnya," katanya.

Fahtulazanah dan R selama ini dalam balutan rumah tangga yang tidak harmonis. R sering memukul dan memarahinya tanpa alasan yang jelas. R juga seorang pemakai narkoba.

"Dia sering marah-marah dengan saya dan anak-anak saya. Dia juga pernah memukul, menyiksa saya. Bahkan dia pernah mencoba membunuh saya di dalam rumah yang kami tempati. Dia seorang pemakai narkoba," ungkapnya.

Kalau perlu dihukum mati saja dia, karena dia telah membunuh anak saya

Pengakuan Fahtulazanah, suaminya itu memukuli wajahnya, lehernya diikat pakai kain sprei, dan dibiarkan tergeletak di tempat tidur. Fahtulazanah sempat pingsan dengan jeratan kain di lehernya.

"Setelah leher saya terikat kain sprei, saya lemas dan saya memilih tidak bergerak, seperti orang mati. Tidak lama, suami saya meninggalkan saya di dalam rumah sendiri dengan leher terikat. Beberapa jam, dia kembali lagi dan mengganti pakaian yang saya gunakan dengan pakaian yang bersih," ungkapnya.

Melihat anaknya tewas di tangan suaminya, Fahtulazanah mengutuk keras perilaku R dan dan meminta kepolisian untuk menghukumnya dengan seberat-beratnya.

"Dia membunuh dua anak saya, dengan kejam. Polisi saya minta menghukumnya dengan seberatnya. Kalau perlu dihukum mati saja dia, karena dia telah membunuh anak saya. Gara-gara minta beli es krim dia tega membunuh anak saya," katanya.

Kepala Unit Reskrim Polsek Medan Kota, Inspektur Satu Polisi Ainul Yaqin menyebut pihaknya meringkus pelaku pembunuhan dua bocah, yaitu IF dan RH. Hanya saja, perwira polisi ini belum bisa membeberkan motif pembunuhan.

"Pelaku pembunuhan terhadap dua bocah sudah ditangkap, berinisial R. Saat ini dia masih dilakukan pemeriksaan intensif," tegas Ainul.[]

Berita terkait
2 Bocah Dibunuh di Medan Biasa Minta Es Krim ke Kakek
Dua bocah di Medan tewas karena dibunuh ayah tirinya. Sang kakek kedua bocah sangat terpukul kehilangan dua cucunya.
2 Bocah di Medan Dibunuh Ayah Karena Minta Es Krim
Dua bocah pria di Kota Medan, dibunuh ayah tiri secara sadis hanya karena meminta uang untuk membeli es krim. Polisi berhasil menangkap pelaku.
2 Bocah di Medan Tewas, Diduga Dibunuh Ayah Tiri
Dua bocah di Medan ditemukan sudah menjadi mayat. Keduanya diduga menjadi korban pembunuhan ayah tirinya.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).