Pembuat Surat Rapid Tes Palsu di Makassar Ditangkap Polisi

Kepolisian dikabarkan telah meringkus oknum pembuat surat rapid test antigen palsu yang ditemukan dari calon penumpang di Bandara Hasanuddin.
Ilustrasi rapid tes. (Foto: Tagar/Pixabay)

Makassar - Pihak kepolisian dikabarkan telah meringkus oknum pembuat surat rapid test antigen palsu yang ditemukan dari para calon penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar beberapa waktu lalu.

Dimana para penumpang tersebut rencananya hendak melakukan perjalanan, namun sesuai aturan protokol kesehatan setiap penumpang diwajibkan membawa surat keterangan bebas Covid-19 yang nanti diperiksa di petugas kesehatan di bandara.

Alhamdulillah, sudah didapat sekarang, dititip di Polres Maros.

Kapolsek Bandara Hasanuddin, Iptu Asep Widianto membenar perihal ditangkapnya oknum pembuat surat rapid test antigen palsu tersebut.

"Alhamdulillah, sudah didapat sekarang, dititip di Polres Maros," kata Iptu Asep, Senin 1 Februari 2021.

Baca juga: Pekerja RS UIT Makassar Palsukan Rapit Tes, Dijual Rp 250 Ribu

Asep menuturkan para calon penumpang pesawat ini harus membayar untuk mendapatkan surat keterangan bebas Covid-19 dengan membayar sejumlah uang kepada oknum yang ada di rumah sakit.

"Mereka membayar bervariasi ada yang Rp 200 ribu. Ada yang Rp 250 ribu untuk mendapatkan surat rapid test antigen tanpa melalui pemeriksaan yang seharusnya," kata Kapolsek Bandara Hasanuddin.

Sebelumnya, Kapolsek Bandara Hasanuddin, Iptu Asep Widianto yang dikonfirmasi membenarkan diamankannya sejumlah dokumen rapid test antigen palsu tersebut.

Baca juga: Dua Calon Penumpang Bandara Makassar Palsukan Surat Swab PCR

"Iya benar, ditemukan surat rapid tes antigen palsu dari 18 orang calon penumpang di Bandara Hasanuddin, tadi," kata Iptu Asepbeberapa waktu lalu.

Saat ini, kata Asep pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memeriksa ke 18 calon penumpang tersebut. Namun, Kapolsek Bandara Hasanuddin ini belum mengetahui persis harga yang dikeluarkan masing-masing penumpang ini.

"Masih periksa yang pemegang dokumen itu, tapi kami belum sampai berapa Meraka bayar untuk dapatkan dokumen tersebut. Karena harga rapid test antigen di bandara ini seharga Rp 175 ribu tapi kalau diluar bandara harganya bervariasi," ungkapnya.

Penemuan dokumen palsu ini papar Iptu Asep berawal ketika rombongan calon  penumpang tujuan Denpasar, Bali, sedang antri saat akan melakukan pemeriksaan dokumen di Satgas Covid-19.

Kemudian petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas 1A Makassar memeriksa dokumen rapid tes antigen para penumpang dan menemukan adanya nomor registrasi tidak terdaftar dari dokumen rapid tes antigen yang dikeluarkan dari RSW UIT Makassar.

"Awalnya petugas curiga, karena nomor registrasinya di dokumen itu tidak terdaftar, sehingga pihak KKP Makassar menghubungi pihak rumah sakit dan mendapat keterangan bahwa benar tidak ada nomor registrasi rapid antigen yang terdaftar dari 16 orang rombongan tersebut," jelasnya.

Tak sampai disitu, pihak KKP Makassar kembali mendapatkan dokumen palsu dari calon penumpang tujuan Surabaya yang sumber dokumennya dari rumah sakit yang sama.

"Setelah itu ada lagi penumpang yang diamankan karena nomor registrasinya tidak terdaftar dari rumah sakit yang sama. Jadi totalnya ada 18 orang yang diamankan," tuturnya.

Keterangan awal yang didapatkan bahwa para penumpang tersebut tidak menjalani pemeriksaan rapid test antigen sesuai prosedur dengan mengambil sampel dari hidung dan tenggorokan.

Baca juga: Rapid Tes Antigen Palsu di Bandara Makassar Dikeluarkan RS UIT

"Mereka ini hanya langsung diberikan dokumen tersebut tanpa melalui pemeriksaan," katanya lagi.

Pihak KKP Bandara telah memastikan dokumen rapid tes antigen itu palsu setelah berkoordinasi dengan pihak RSW UIT Makassar dan menyatakan dokumen tersebut tidak terdaftar pernah melakukan pemeriksaan rapid test antigen.

"Pihak rumah sakit menyatakan rombongan calon penumpang ini tidak terdaftar pernah melakukan pemeriksaan swab test antigen di rumah sakit tersebut," jelasnya. []

Berita terkait
Wanita Lansia di Makassar Tewas Membusuk Disamping Kakak
Sesosok mayat wanita lanjut usia, Joice Antoni, 80 tahun, ditemukan membusuk di salah satu rumah mewah di Makassar.
Vaksin Massal di Sulsel untuk Tenaga Kesehatan Dimulai
Hari ini seluruh Nakse di Sulawesi Selatan akan divaksinasi, vaksinasi massal bagi tenaga medis yang belum mendapatkan vaksin pada tahap pertama.
Pemotor Tewas Digilas Dump Truk di Jalan Protokol Makassar
Seorang pemotor tewas mengenaskan usai mengalami kecelakaan di Jalan AP. Pettarani Makassar
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.