Samosir - Lubang jalan yang dibuat Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, dan sempat mencelakai sejumlah warga belum dilakukan penutupan seperti yang dijanjikan sebelumnya.
Tercatat sudah ada empat warga yang jatuh karena terperosok di lubang yang dibuat dalam rangka kegiatan perbaikan jalan tersebut.
Jalan berlubang berada di Desa Parmonangan, persisnya di pertigaan Parmonangan arah ke Desa Ronggur Nihuta, Kecamatan Simanindo.
Saat ditelusur ke lokasi, lubang bukan hanya di satu lokasi, namun hampir sepanjang jalan di daerah hutan lindung tersebut. Tampak beberapa titik sengaja ditimbun pakai kerikil dan tanah.
"Penimbun jalan tersebut adalah mobil berpelat merah," ujar seorang warga, bernama Pak Dani Sihombing ditemui di lokasi, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Kepala Desa Parmonangan G Situmorang dihubungi terpisah melalui telepon seluler mengatakan, dirinya tidak mengetahui perihal perbaikan jalan dimaksud.
"Tidak ada kaitanya kami dengan perbaikan jalan tersebut. Karena itu adalah jalan provinsi, Lae. Jadi tidak urusan kami," ujar Situmorang. (Lae adalah sapaan akrab laki-laki di suku Batak kepada pihak berbeda marga).
Pihak Dinas PUPR Kabupaten Samosir mengaku akan mengaspal jalan tersebut pada Rabu, 5 Agustus 2020 mendatang.
Ya Lae, lubang ini sudah lebih tiga minggu tidak ditutup
"Kami akan tutup jalan-jalan itu pada Rabu mendatang setelah hotmix diproduksi PT Karya Murni Sidikalang pada Selasa subuh," ujar Ronatal Sinaga selaku Pejabat Pembuat Komitmen Pemeliharaan Rutin Jalan Kabupaten Samosir.
Menurut dia, pekerjaan penimbunan jalan di Desa Parmonangan adalah swakelola dan telah dimulai sejak Juni 2020 sepanjang 5 kilometer bersumber dari APBD Kabupaten Samosir.
Baca juga:
- Wisata Ecovillage di Samosir Terima Tamu Perdana
- Mantan Anak Buah Ahok Dukung Calon Bupati Samosir
- Idul Adha di Samosir Berbaurnya Umat Berbeda Agama
"Saat ini kami memang telah menutup pakai kerikil dan pasir sedalam 15 sentimeter dan sisanya 5 sentimeter akan kami tutup dengan hotmix," kata Ronatal.
Dia mengaku pihaknya akan memberikan pembiayaan atau ganti rugi bagi para korban yang mengalami kecelakaan di sana.
"Kami akan datang menyantuni korban yang kecelakaan, pertanda holong (tanda sayang) kami," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, akibat lubang yang dibuat Dinas PUPR Kabupaten Samosir, ada empat warga terluka akibat kecelakaan, bahkan satu di antaranya mengalami patah tulang,
"Ke empat warga tersebut masing-masing tinggal di Desa Ronggur Nihuta, Sampe Tua dan dua lagi penduduk Desa Parmonangan dan yang paling parah adalah warga Sampe Tua hingga patah tulang," ujar warga sekitar bernama Sihombing pada Minggu, 26 Juli 2020.
Sihombing mengaku tidak mengetahui ke mana harus menyampaikan persoalan jalan berlubang itu. "Untunglah Lae lewat sini, kami warga di sini tidak tahu mau bertanya kepada siapa. Kenapa lubang ini lama sekali dikerjakan," ujar dia.
Adanya korban dari para pengguna jalan membuat warga sekitar tak mampu menyembunyikan kegusarannya. Warga Desa Parmonangan bermarga Sagala yang kebetulan melewati jalan tersebut mengaku lubang pada jalan tersebut sudah lebih dari tiga minggu dibiarkan menganga.
"Ya Lae, lubang ini sudah lebih tiga minggu tidak ditutup. Kami warga di sini tidak tahu kenapa lama sekali lubang ini dikerjakan," ucap dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Samosir Pantas Samosir mengaku adanya jalan berlubang di Desa Parmonangan yang sedang dalam perbaikan.
Dia lalu berjanji akan memberesi jalan rusak paling lambat pada Rabu, 22 Juli 2020. "Nanti paling lama hari Rabu, 22 Juli 2020 akan kami kerjakan jalan yang berlubang itu," ucapnya. []