Pembelaan Juru Bicara FPI Tentang Insiden Berdarah dengan Polisi

Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) menyatakan pihak Polda Metro Jaya telah membunuh dan membantai LPI pengawal Habib Rizieq Shihab.
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman usai diperiksa di Sub Direktorat Reserse Mobil (Subdit Resmob) Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus penculikan dan penganiayaan pegiat media sosial Ninoy Karundeng, Rabu, 9 Oktober 2019. (Foto: Antara/Fianda Rassat)

Jakarta - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) menyatakan pihak Polda Metro Jaya telah membunuh dan membantai Laskar Pembela Islam (LPI) yang bertugas mengawal Imam Besar-nya Habib Rizieq Shihab.

Munarman mengaku sejak awal dirinya hanya memprediksi, enam orang yang berada di dalam satu mobil pengawal Habib Rizieq berstatus hilang setelah dipepet orang tidak dikenal (OTK). 

Namun belakangan pihak kepolisian mengumumkan ada enam orang tewas dari insiden tembak menembak di Tol Jakarta-Cikampek Senin dini hari tadi.

Apalagi di kartu anggota FPI dan kartu anggota LPI disebutkan bahwa setiap anggota FPI dilarang membawa senjata tajam, senjata api, bahkan bahan peledak.

Baca juga: Kronologi Insiden Saling Tembak Antara Polisi Vs Kelompok Rizieq Shihab

"Kenapa LPI hilang? Karena kami belum tahu keberadaan laskar kami yang hilang itu membuktikan bahwa mereka dibunuh dan dibantai. Kami mengucapkan innalillahi wainnailaihi rajiun atas wafatnya enam laskar kami yang sedang dalam tugas pengawasan kepada Imam Besar kami, semoga keenam laskar tersebut diterima syahidnya," kata Munarman di Petamburan, Jakarta, Senin, 7 Desember 2020.

Mantan Ketua YLBHI itu menegaskan, pihaknya baru mengetahui mengenai 6 orang anggota LPI tewas usai menyaksikan pemberitaan dari televisi yang diumumkan resmi oleh Kapolda Metro Jaya siang tadi.

"Sebelum ada pernyataan dari pihak Polda kita masih menganggap keenamnya berstatus hilang, maka itu pernyataan kita yang pertama hilang kita sebutkan, karena itu pernyataan dibuat di pagi hari sebelum mendengar kabar bahwa keenamnya sudah syahid," ucapnya.

Secara tegas Munarman membantah jika LPI dipersenjatai dalam melaksanakan tugas mengawal Imam Besar-nya. Dia juga membantah keterangan polisi soal ada insiden baku tembak di dalam tol.

"Laskar kami tidak pernah dibekali senjata api, kami terbiasa tangan kosong, kami bukan pengecut. Dan ini fitnah besar memutarbalikan fakta dengan menyebutkan bahwa laskar yang lebih dahulu menyerang melakukan penembakan," katanya.

Baca juga: FPI: 6 Orang Anggota LPI yang Kawal Habib Rizieq Diculik OTK

Dia pun menantang pihak kepolisian untuk membuktikan perihal kepemilikan senjata api (senpi), karena pembelian senpi beserta peluru selalu ada nomor registrasinya. Dia pun meminta pihak kepolisian berhenti memfitnah FPI dengan tuduhan yang tidak berdasar.

"Cek saja, pasti bukan punya kami, karena kami tidak punya akses terhadap senjata api dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap. Jadi (polisi) bohong sama sekali. Apalagi di kartu anggota FPI dan kartu anggota LPI disebutkan bahwa setiap anggota FPI dilarang membawa senjata tajam, senjata api, bahkan bahan peledak. Upaya-upaya fitnah dan memutarbalikkan fakta hentikan lah," kata Sekretaris Umum FPI Munarman. 

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran menceritakan kronologi insiden saling tembak antara pihak kepolisian versus LPI yang diduga kuat berafiliasi dengan Muhammad Rizieq Shihab (MRS). Peristiwa itu terjadi di tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 pada Senin dini hari, 7 Desember 2020, pukul 00.30 WIB.

Menurutnya, anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait dengan adanya pengerahan massa di momen pemeriksaan pentolan Front Pembela Islam (FPI) di Polda Metro Jaya, justru mendapatkan serangan tembakan dari LPI.

"Dan ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet, lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Fadil Imran di Polda Metro Jaya Jakarta, Senin, 7 Desember 2020.

Fadil berujar, anggota polisi yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang LPI, kemudian melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak kelompok simpatisan Rizieq Shihab yang berjumlah 10 orang.

"Diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang. Meninggal dunia sebanyak enam orang. Sementara empat lainnya melarikan diri," ujarnya. [] (Magang/Victor Jo)

Berita terkait
Pengacara FPI: Laskar Kawal Rizieq Shihab Tidak Punya Senjata Api
Pengacara Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar membantah kabar dari kepolisian yang menyebutkan Laskar pengawal Rizieq Shihab punya senjata api.
Pesan Menohok ke Rizieq Shihab, Pangdam Jaya : Ikuti Aturan Hukum!
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sampaikan pesan menohok kepada Petinggi Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS).
Kabareskrim Listyo Sigit Kejar 4 Orang Pengikut Rizieq Shihab
Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Pol Argo Yuwono menyampaikan, Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo kejar 4 orang pengikut Rizieq Shihab