Aceh Barat – Pembangunan tanggul pemecah ombak sepanjang 210 meter di sepanjang bibir pantai Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, sempat terhenti akibat terkendala cuaca buruk yang melanda sebagian besar wilayah pantai Aceh Barat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Barat, Kurdi mengatakan, pembuatan tanggul pemecah ombak di dua desa ini sudah dilakukan sejak bulan April, namun baru bisa dikerjakan pada bulan Mei, sedangkan pada bulan Juni yang lalu terjadi banjir Rob yang cukup parah menimpa dua desa tersebut mengakibatkan pekerjaan harus dihentikan sementara waktu.
Kalau pagi hari itu biasanya cuaca berubah-ubah morfologi pantainya sehigga terjadi pasang dan gelombang tinggi.
“Kemudian mulai dikerjakan lagi pada bulan Juli, tapi karena kondisi cuaca yang berubah-ubah dan tingginya gelombang pasang mengakibatkan pekerjaan harus di hentikan terlebih dahulu sampai cuaca dan gelombang pasang mulai stabil kembali,” kata Kurdi, kamis, 23 Juli 2020.
Buruknya cuaca dan tingginya gelombang mengakibatkan kendaraan pengangkut material tanggul terhenti karena tidak bisanya melakukan proses pembongkaran muatan.
“Kalau pagi hari itu biasanya cuaca berubah-ubah morfologi pantainya sehigga terjadi pasang dan gelombang tinggi,” katanya.
Rencana pembangunan tanggul pemecah ombak di pesisir pantai Desa Pasir dan Desa Suak Indrapuri ini akan dibangun sepanjang 210 meter dengan tinggi sekitar tiga meter di tahap pertama dengan total panjang keseluruhan mencapai 1,6 kilometer.
“Untuk target selesainya pembangunan tanggul yaitu insyaallah kalau sesuai dengan jadwal dan tanpa ada kendala akan selesai pada bulan Oktober,” katanya.
Ia berharap agar nantinya tanggul pemecah ombak sepanjang 1,6 kilometer ini dapat melindungi Desa Pasir dan Desa Suak Indrapuri dari bencana banjir Rob yang setiap tahunnya menimpa desa tersebut. []