Pematangsiantar, Kota yang Bersolek dengan Tumpukan Sampah

Tumpukan sampah terlihat menggunung di sejumlah ruas jalan utama Kota Pematangsiantar, Sumut.
Tumpukan sampah yang dibairkan berhari-hari di salah satu ruas jalan utama Kota Pematangsiantar, Sumut. (Foto: Tagar/Ist)

Pematangsiantar - Tumpukan sampah terlihat menggunung di sejumlah ruas jalan utama Kota Pematangsiantar, Sumut. Sampah merupakan limbah pedagang pasar, dan dibiarkan berhari-hari. 

Salah satunya di Jalan Patuan Anggi, Kecamatan Siantar Utara, yang berada di sisi kanan Pasar Dwikora.

Tumpukan sampah menimbulkan bau menyengat dan mengganggu warga termasuk pengendara yang melintas di sana.

Sampah tersebut berasal dari para pedagang pasar yang sejak beberapa hari tidak diangkut.

Jenis sampah berupa plastik, kertas bekas, dan sisa-sisa limbah para pedagang. Sampah sampai meluber ke bahu jalan.

"Sampah jualan di depan pintu masuk ini sudah ada satu minggu. Sejak ada tong sampah di Simpang Patuan Anggi ini jadi sering begini. Kalau sore tong sampah diangkat, tapi sampah yang bertebaran di jalan ini gak diangkat, dibiarkan aja sampek bau begini," ujar Sinaga, salah seorang pedagang, Rabu, 6 Januari 2020.

Kata dia, sampah mengakibatkan bau tak sedap dan sangat mengganggu. Pedagang meminta agar pengelola pasar serta pemerintah kota mengatasi persoalan tersebut.

Harusnya buang sampah ke dalam bak dan ada yang mengawasi dari pihak pasar

"Bau banget, bayangin uda berhari-hari. Ini ada sampah bulu ayam, sisa sayur. Kalau bisa jangan yang di dalam tong saja yang diangkat. Ini yang numpuk di pinggir jalan bau sekali," ungkap Naibaho, pedagang lainnya.

Tak hanya di sana, tumpukan sampah juga terlihat di Jalan Merdeka, tepatnya di sekitar Pasar Horas.

Tumpukan sampah sampai keluar dari wadah yang telah disediakan Dinas Lingkungan Hidup. Bahkan sebagian sampai berserak di badan jalan.

Siantar Kota SampahTumpukan sampah di salah satu sudut di Kota Pematangsiantar, Sumut. (Foto: Tagar/AN)

Pasar Horas dan Pasar Dwikora merupakan dua pasar tradisional terbesar di Kota Pematangsiantar.

Kepala Seksi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar Harianton Saragih, mengatakan setiap hari pihaknya mengangkut sampah dari dua pasar itu.

Baca juga:

"Setiap hari kami angkut melalui mobil bak ambrol yang telah tersedia. Tetapi masih banyak pedagang yang membuang sampah di luar dari tempat yang ditentukan. Pengangkutan setiap hari wajib kami lakukan," ungkap Harianto.

Sampah itu kata dia, mayoritas limbah para pedagang pasar. Pedagang dan warga di sana sering membuang sampah di luar bak sampah. Hal itulah yang membuat tumpukan sampah hingga ke badan jalan.

"Sebagian besar dari pasar, sebenarnya simple. Pedagang minta bak sampah. Harusnya buang sampah ke dalam bak dan ada yang mengawasi dari pihak pasar. Kalau kami Dinas Lingkungan Hidup siap membantu jika diperlukan," ujar Harianto.[Anugerah]

Berita terkait
Pemkot Yogyakarta Gandeng ISI Olah Sampah Jadi Kerajinan
Pemkot Yogyakarta gandeng ISI untuk pengolahan sampah pada bank sampah agar menjadi salah satu program kerajinan masyarakat.
Tiga Bulan Sampah Infeksius Covid Menumpuk di BPBD Jepara
Tiga bulan terakhir, sampah infeksius Covid-19 di Jepara belum diambil oleh pihak rekanan. masalah anggaran jadi persoalan.
Penampakan Darurat Sampah Jelang Nataru di Yogyakarta
Pemandangan tak sedap menjelang liburan Natal dan Tahun Baru di Yogyakarta. Di sejumlah sudut sampah menggunung akibat penutupan TPST Piyungan.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.