Pemakzulan DPR AS Bisa Membuat Donald Trump Lengser?

Donald Trump menjadi presiden ketiga AS yang resmi dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS, Rabu, 18 Desember 2019 malam.
Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump. (Foto: money.com)

Jakarta - Donald Trump menjadi presiden ketiga Amerika Serikat (AS) yang resmi dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Rabu, 18 Desember 2019 malam. Mereka sepakat memakzulkan Trump setelah pengambilan suara anggota DPR AS dari Partai Republik dan Partai Demokrat.

Pertama Trump dinilai menyalahgunakan kekuasaannya dengan menekan Ukraina menyelidiki pesaing utama Donald Trump untuk kandidat presiden dari Partai Demokrat 2020 Joe Biden. 

Pasal kedua, Trump dinilai menentang subpoena yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dikeluarkan oleh Kongres dan menghalangi penyelidikan pemakzulan Kongres.

Sesi pertama, anggota DPR AS mengambil suara untuk pasal menyalahgunakan kekuasaan, yang hasilnya sebanyak 230 suara mengatakan "ya" dan 197 suara mengatakan "tidak". Pada sesi kedua 229 suara sepakat dan 198 suara tidak sepakat, bahwa Trump menghalangi penyelidikan pemakzulan Kongres.

Dua keputusan yang diambil dalam sidang pemungutan suara tersebut kemudian dijadikan dasar untuk menggelar sidang pemakzulan pada Januari 2020 mendatang. Keputusan akhir soal pemakzulan Trump baru akan diputuskan pada sidang senat pada bulan berikutnya.

Apakah pemakzulan DPR AS langsung membuat Trump lengser sebagai orang nomor satu di negara adikuasa tersebut?

Pemakzulan DPR AS terhadap Trump ternyata tidak secara otomatis membuatnya mundur sebagai Presiden AS. Untuk melengserkan kedudukan Trump sekarang harus ada dua pertiga suara anggota senat atau 67 suara dari 100 suara Senator.

Tapi, saat ini dari 100 senator AS 52 berasal dari Partai Republik, 45 berasal dari Partai Demokrat, dan 2 berasal dari Independen. Artinya, Partai Demokrat masih kurang 22 suara untuk dapat memakzulkan Trump dan membuatnya lengser sebagai Presiden AS.

Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnel mengatakan bahwa ia akan netral saat sidang pemakzulan Trump sudah dimulai. Tapi, ia menilai pemakzulan Trump bukan proses politik yang adil.

"(Kongres) membuat keputusan yang berat sebelah untuk memakzulkan (Trump). Saya juga menduga kita akan mendapat hasil yang berat sebelah di Senat," kata dia seperti dikutip dari BBC Indonesia. []

Berita terkait
Kata Sri Mulyani Soal Pemakzulan Donald Trump
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memengaruhi perekonomian dunia.
Presiden Putin: Pemakzulan Donald Trump Mengada-ada
Pemakzulan Donald Trump disebut Presiden Rusia Vladimir Putin mengada-ada.
Tidak Terima Dimakzulkan, Trump Serukan Pecat Pelosi
Donald Trump meminta warga AS untuk memecat Ketua Dewan Perwakilan Nancy Pelosi dari jabatannya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.