Tidak Terima Dimakzulkan, Trump Serukan Pecat Pelosi

Donald Trump meminta warga AS untuk memecat Ketua Dewan Perwakilan Nancy Pelosi dari jabatannya.
Donald Trump (Foto: dw.com)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak terima dimakzulkan oleh dewan perwakilan rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS). Dia meminta warga AS untuk memecat Ketua Dewan Perwakilan Nancy Pelosi dari jabatannya.

"Pilih Pelosi untuk dikeluarkan dari kantornya (Dewan Perwakilan). Sebanyak 10 juta warga AS akan hadir ke tempat pemungutan suara tahun depan untuk mendukung Pelosi keluar dari Dewan Perwakilan," kata Trump dalam kampanyenya di Michigan beberapa saat sebelum Dewan Perwakilan resmi memakzulkannya, Rabu, 18 Desember 2019, malam.

Seperti dikutip AFP, para pendukung Trump yang hadir dalam kampanye pilpres 2020 itu menyambut pernyataan Trump dengan gemuruh sorakan "Keluarkan Dia!".

Trump mengklaim langkah pemakzulan yang dilakukan oleh Partai Demokrat merupakan sebuah tindakan kebencian bukan hanya kepada dirinya tetapi juga kepada warga Amerika.

"Demokrat menyatakan kebencian dan penghinaan mendalam mereka terhadap para pemilih AS. Mereka Demokrat telah mencoba memakzulkan saya sejak hari pertama saya menjabat," kata Trump.

Menghadapai keputusan DPR AS, Trump merasa dirinya tak ada pemakzulan. Kampanye tersebut berjalan dengan lancar dan tampak tak ada hal apa pun yang menghalangi.

"Saya lebih suka berada di tengah kerumunan seperti ini. Ini kampanye yang hebat. Kalian semua menginspirasi," kata Trump.

Justru, massa kampanye berteriak untuk Trump kembali menjabat presiden di periode kedua. Mereka berteriak "empat tahun lagi, empat tahun lagi".

Sebelumnya, DPR berdebat selama 10 jam dalam rapat voting akhirnya sepakat untuk memakzulkan Trump dengan dua pasal yakni penyalahgunaan kewenangan presiden dan menghalangi penyelidikan di Kongres.

Nasib akhir Trump berada di tangan Senat yang direncanakan akan menggelar forum rapat paling cepat Januari 2020. 

Senat, yang didominasi Partai Republik membutuhkan suara minimal dua pertiga untuk benar-benar memakzulkan dan mendepak Trump dari Gedung Putih.

Trump selanjutnya akan disidang Senat yang rencananya digelar paling cepat pada Januari 2020. []

Berita terkait
DPR AS Ajukan Dua Dakwaan Pemakzulan untuk Trump
Dewan Perwakilan Rakyat SA secara resmi menyetujui proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump dalam sidang pada Rabu 19 Desember 2019.
Partai Republik Optimis Trump Tetap Jabat Presiden
DPR Amerika Serikat secara resmi menyetujui proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump setelah melalui dua voting.
Pejuang Iklim Greta Thunberg Kena Bully Donald Trump
Greta Thunberg kena bully Presiden Amerika Serikat Donald Trump, lantaran dinobatkan sebagai Person of the Year 2019 versi Majalah Time.