Presiden Putin: Pemakzulan Donald Trump Mengada-ada

Pemakzulan Donald Trump disebut Presiden Rusia Vladimir Putin mengada-ada.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara pada konferensi pers usai KTT BRICS di Brasilia, Brazil, Kamis (14/11/2019). (Foto: Antara/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS/tm (VIA REUTERS/SPUTNIK)

Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) memakzulkan Presiden Donald Trump dengan alasan mengada-ada untuk memutarbalikkan kemenangannya pada pemilu 2016.

Putin, yang berbicara saat konferensi pers akhir tahun, berharap Trump mengikuti prosesnya dan tetap menjabat.

DPR AS pada Rabu, (18/12/2019), sepakat memakzulkan Trump, tapi Putin, seperti kebanyakan pengamat, menyebutkan dia berharap Senat Republik membuktikan kalau Trump tidak bersalah.

"Tidak mungkin mereka ingin menghilangkan kekuasaan wakil dari partai mereka berdasarkan apa, yang menurut saya, alasan yang sungguh tidak wajar," kata Putin, dikutip dari Antara, Kamis. 19 Desember 2019.

Putin menuturukan hal ini adalah kelanjutan dari pertikaian intra-politik (AS), di mana satu partai yang kalah dalam pemilu, Partai Demokrat, berupaya mencapai hasil dengan menggunakan metode dan cara yang lain.

"Mereka sebelumnya menuduh Trump berkonspirasi dengan Rusia. Kemudian faktanya tidak ada konspirasi dan bahwa itu tidak dapat menjadi dasar untuk pemakzulan. Kini, mereka memimpikan (ide) semacam tekanan yang diberikan terhadap Ukraina," kata Putin.

Kendati demikian, Putin tetap mengkritik Amerika Serikat secara umum atas apa yang dia sebut langkah tidak bersahabat terhadap Rusia, dengan mengatakan Moskow mengadopsi kebijakan dengan melakukan hal yang sama.

Secara khusus, dia keberatan atas penolakan terkait usulan Moskow untuk memperpanjang pakta kontrol senjata New START, yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat digunakan oleh kekuatan nuklir terbesar di dunia. []

Berita terkait
Donald Trump Sebut Kartel Narkoba Meksiko Teroris
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut kartel narkoba di Meksko sebagai kelompok teroris.
Bloomberg Lawan Kuat Donald Trump dalam Pilpres AS
Michael Bloomerg, pemilik perusahaan media diusung Partai Demokrat untuk maju dalam pemilihan presiden AS melawan petahana Donald Trump
Tidak Terima Dimakzulkan, Trump Serukan Pecat Pelosi
Donald Trump meminta warga AS untuk memecat Ketua Dewan Perwakilan Nancy Pelosi dari jabatannya.
0
Patung Dewa Hindu Asal Kamboja Dipamerkan di Amerika
Hampir 1.500 tahun lalu, sebuah patung monumental Dewa Krishna dalam agama Hindu diukirkan pada gunung suci Phnom Da di Kamboja selatan