Pelonggaran PSBB, Mal Baru Didatangi 30% Pengunjung

Kebijakan pembukaan kembali sejumlah pusat perbelanjaan pasca PSBB tidak langsung membawa pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pengunjung
Petugas kasir melayani konsumen dari balik sekat plastik di AEON Mall, Tangerang, Banten, Jumat (29/5/2020). (Foto: Antara/Fauzan/foc)

Jakarta - Kalangan pelaku usaha gerai ritel (mal) menyambut baik keputusan pemerintah yang memberikan izin untuk membuka kembali pusat perbelanjaan dengan protokol kesehatan pada 15 Juni 2020 silam.

Meski demikian, para pebisnis tidak langsung tancap gas dengan menetapkan target transaksi yang tinggi. Pasalnya, sebagian masyarakat masih membatasi kegiatan di luar rumah guna mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19.

Ketua Dewan Penasehat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Handaka Santosa mengatakan jumlah pengunjung mal saat ini masih jauh dari harapan. Bahkan, dengan aturan maksimal 50 persen dari seluruh kapasitas pengunjung, pihak pengelola pusat perbelanjaan belum melihat ada ruang bagi mereka untuk mengeruk cuan.

“Customer yang datang masih sangat minim. Jika kami estimasikan paling hanya 30 persen sampai dengan 40 persen pengunjung saat kondisi normal,” ujarnya kepada Tagar di Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

Walaupun situasi normal baru cukup memberatkan, namun Handaka mengapresiasi langkah regulator yang mulai mendorong pelaku usaha untuk bisa beraktivitas kembali. Hal tersebut dinilainya bisa membantu roda perekonomian kembali bergulir pasca peniadaan aktivitas perdagangan di pusat perbelanjaan sekitar dua bulan.

“Tentu juga dibarengi oleh protokol kesehatan dari pihak mal dan tenant yang harus bersih dan steril, seperti mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer maupun penyemprotan disinfektan,” tutur bos salah satu mal di kawasan Senayan itu menambahkan.

Meski telah mulai bergeliat, Handaka belum bisa merinci berapa kontribusi ekonomi yang disumbangkan oleh industri ritel pasca pelonggaran status PSBB.

Sebagai informasi, pada penghujung April lalu Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) merilis setidaknya terdapat 197 mal di Tanah Air yang terpaksa menghentikan kegiatan operasional sebagai dampak dari pandemi. Dari jumlah tersebut, 78 diantaranya berada di wilayah Jakarta, 12 di Tangerang, 12 di Bekasi, serta 16 dan 7 lainnya masing-masing di Bandung dan Bali.

Berita terkait
Mal Tutup Imbas Covid-19, Ini Potret Cash Flow-nya
Handaka Santoso, nama besar dalam industri ritel dan pusat perbelanjaan di Tanah Air cukup prihatin dengan banyaknya mal yang tutup imbas corona.
Curhat Pengusaha Mal Minta Cash In Bukan Relaksasi
Ketua Dewan Penasehat Hippindo Handaka Santosa mengatakan pemerintah perlu memberikan perhatian khusus bagi pelaku usaha ritel di tengah pandemi.
Daftar 80 Mal di DKI Jakarta Buka Seiring PSBB
Sebanyak 80 mal di DKI Jakarta akan kembali beroperasi pada Senin, 15 Juni 2020. Mal mana sajakah?