Semarang - Pemkot Semarang sudah menyiapkan uang jaminan hidup untuk Wanita Pekerja Seks (WPS) di Lokalisasi Sunan Kuning di Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Besarannya Rp 5,5 juta per WPS.
"Rp 5,5 juta itu nilai total, ada perinciannya. Dan langsung masuk ke rekening masing-masing WPS," ungkap Kasi Tuna Sosial dan Perdagangan Orang Dinas Sosial Kota Semarang Anggie Ardhita, Jumat 14 Juni 2019.
Anggie belum menyebut dana jaminan hidup tersebut rincinya apa saja. Yang jelas, sumber pendanaan diambil dari APBN di anggaran Kementerian Sosial ditambah APBD Kota Semarang. "Tidak gelondongan Rp 5,5 juta," ujar dia
Baca juga: Pemkot Semarang Akan Tutup Lokalisasi Sunan Kuning
Dijelaskan Anggie, pemberian jaminan hidup tersebut hanya menyasar ke WPS atau warga binaan tetap. Artinya mereka yang tidak dibawah koordinasi muncikari atau WPS freelance tidak mendapat bagian.
"Untuk teknis pemberian (dana) nanti saja," sambung dia.
Jumlah WPS di Sunan Kuning sekitar 476 perempuan. Hanya saja, jumlah tersebut akan dilakukan verifikasi faktual kembali guna diketahui kepastiannya.
Sebab, lanjut Anggie, banyak diantara para pekerja seks yang ternyata sudah pulang lebih dulu atau tidak mau menerima. Dengan demikian uang yang nanti diberikan bisa tepat sasaran.
"Biasanya ada yang tidak mau di data maupun yang pulang sendiri," kata Anggie.
Termasuk untuk pendataan nomor rekening dari masing-masing WPS. "Data by name by address sudah ada, Nanti ada verifikasi faktual lagi dari Kemensos dan kota. Setelah fix baru buka rekening serentak," jelas dia.
Baca juga: Antrean Cek Fisik Samsat 1 Semarang Maladministrasi
Ditambahkan, rencana penutupan Sunan Kuning sudah berjalan cukup lama. "Seharusnya memang 2018 sudah action, tapi kami memikirkan efek yang harus diterima warga sekitar," sambung Anggie.
Saat ini penutupan Sunan Kuning masuk tahap akhir dari rencana yang telah bergaung sejak setahun lalu. Yakni proses persiapan untuk memulangkan WPS.
"Kami sudah melalui proses maupun tahapan-tahapan. Mulai dari sosialisasi, pertemuan dengan warga, tokoh masyarakat sekitar termasuk pengurus (resosialisasi). Pelatihan ketrampilan dan lain-lain agar warga binaan tidak lagi bekerja sebagai WPS juga sudah kami berikan. Hingga sudah ada kesepakatan untuk menghilangkan prostitusi di lokasi tersebut," tukas dia.
Pemberian uang jaminan hidup kepada para WPS tersebut sekaligus menjawab harapan dari pengurus Resosialisasi Sunan Kuning, Suwandi. Diberitakan sebelumnya, Suwandi minta ada perhatian semacam uang saku kepada warga binaan yang hendak dipulangkan ke daerah asalnya. []
Baca juga: Lebaran, Tingkat Kunjungan Wisata di Semarang Meningkat
